Mohon tunggu...
Kinanthi
Kinanthi Mohon Tunggu... Guru - foto

Seseorang yang meluangkan waktu untuk menulis sekadar menuangkan hobi dengan harapan semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Andai Punya Tangan

13 April 2021   04:45 Diperbarui: 13 April 2021   04:46 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  • Senja gerimisMemendam tangisSeorang anak kecil
    Pamerkan tulang
    Beberapa anjing liar
    Berlari mengejar
    Kaki telanjang injak bara
    Tak dihiraukan demi tulang
    Seorang lelaki tua
    Menatap iba
    Tulang diminta diganti uang
    Anjing pun nikmati dengan lahap
    Seolah tak ada yang selezat
     tulang belulang
    Beberapa anak kecil bersorak riang
    Mereka pamerkan tulang lagi dan lagi
    Anjing-anjing liar itu pun kembali berlari
    Terobos hujan dan duri-duri
    Berharap nikmati tulang kembali
    Hujan pun tak kunjung berhenti
    Kuyup bulunya
    Menggigil tubuhnya
    Harap tulang jatuh padanya
    Senja makin kelam
    Anjing-anjing tak kunjung dapatkan tulang
    Anak-anak  pun pulang
    Masukkan tulang ke tong sampah sambil tertawa-tawa
    Anjing terluka
    Berurai airmata
    Berandai-andai
    Andaikan ia punya tangan.
    Takkan sudi jadi objek mainan
    Dalam arena pameran tulang
    Andaikan mereka punya tangan
    Tapi mereka tak bertangan
    Mereka tak bertangan
    Tak bertangan
    Kasihan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun