Mohon tunggu...
Kinanthi
Kinanthi Mohon Tunggu... Guru - foto

Seseorang yang meluangkan waktu untuk menulis sekadar menuangkan hobi dengan harapan semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Puberkah Rasa Ini?

26 Oktober 2020   20:32 Diperbarui: 26 Oktober 2020   20:38 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok.Lifestyle kompas.com

            Maka, saat Broer yang sudah bekerja sebagai PNS, tampan dan jangkung itu melamarku, cukuplah bagiku ia sebagai calon bapak anak- anakku. Aku sebagai sekretaris di sebuah perusahaan sudah merasa cukup untuk berani menikah dengannya.

            Begitulah, aku selalu merasa memiliki rumah tangga ideal. Kesederhanaan jalan pikiranku dalam mengambil keputusan  menikah, pernah membuatku menasihati Reti dan Uni,teman kuliahku.

Reti yang merasa memiliki suara merdu dan pernah menjadi finalis bintang radio,berangan- angan memiliki suami kaya karena dengan kekayaan suaminya,ia berharap bisa cepat meraih mimpinya. Demikian pula Uni yang finalis lomba menulis itu pun berharap bertemu jodoh yang suka membaca.

            "Jangan aneh- aneh,agar ketemu jodoh."

            "Salahkah? Kalau lelakinya mau gimana?" kilah mereka dengan nada suara sedikit tersinggung.

            "Kalau merasa klop, aku kan bisa setia," kilah Reti dan Uni bersamaan.

            "Ah...selingkuh itu watak. Kalau dasarnya tukang selingkuh, walaupun ketemu yang cocok pun selingkuh juga,"jawabku ngotot.

            "Tapi aku nggak menuntut harus setampan suamimu. Asal kaya,cukuplah," jawab Rety tak mau mengalah.

            "Andai aku nggak punya hobi yang ingin kukembangkan,mungkin aku juga simple seperti kamu," lagi- lagi Rety ngotot dan Uni mengiyakan.  Aku kesal lalu menjawab sengit,

            "Kata siapa aku nggak hobi nyanyi dan menulis?  Aku juga bisa. Buktinya aku sering ke karaoke.Akupun bisa menulis, buktinya aku suka membaca kan? Kalau saja waktuku tidak habis untuk anak dan suamiku, mungkin aku pun bisa menjadi finalis seprti Kalian....

            Uni menyahut dengan nada tinggi, membuatku tersinggung,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun