Mohon tunggu...
Kinanthi
Kinanthi Mohon Tunggu... Guru - foto

Seseorang yang meluangkan waktu untuk menulis sekadar menuangkan hobi dengan harapan semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bukan Sedih Biasa, Pernahkah Mengalami?

20 September 2020   22:02 Diperbarui: 20 September 2020   22:27 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Orang depresi mengalami penurunan kadar serotonin. Keempat, volume hippocampus berkurang. Apa itu hippocampus? Hippocampus adalah salah satu bagian otak yang berperan penting untuk memproses ingatan kita.

Oleh karena itu, tidak mengherankan tatkala kita mengalami stress, secara natural tubuh akan mengeluarkan senyawa berupa kortikosteroid untuk melindungi kita dari bahaya. Hal ini tentu diperlukan dalam jangka waktu pendek. Ketika tubuh kita merespons stress secara berlebihan, kortikosteroid akan dikeluarkan secara berlebihan pula.

Dalam jangka waktu tertentu tentu memengaruhi ukuran hippocampus. Stres akut dan depresi berkepanjangan dapat memperkecil volume hippocampus di otak. Inilah penyebab orang depresi mudah lupa atau tidak bisa berkonsentrasi dengan baik.

Setelah mengetahui penyebab, kita tentu ingin mengetahui bahaya depresi, bukan? Oleh karena keadaan depresi bisa mengubah struktur otak penderitanya, inilah yang  menjadi satu di antara penyebab penyakit ini termasuk sulit diatasi.

Bagi yang dekat dengan orang depresi, mungkin ada rasa  kesal melihat mereka selalu murung. Penderita depresi bukannya tidak ingin bangkit, positive thinking, dan ceria kembali. Mereka sangat ingin melepaskan segala kegundahannya. Akan tetapi,  kemampuan mereka terhambat karena adanya perubahan struktur otak.

Selain itu, masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa gangguan psikis depresi ini hanyalah lebay, ulah yang hanya mencari perhatian. Hal ini bisa membuat orang yang depresi tidak ingin menceritakan kegundahannya kepada orang lain.

Tatkala sedih, mereka malah  mengurung diri di kamar, menangis sampai tertidur, dengan harapan tidak bangun kembali. Mereka tenggelam dalam lingkaran setan dalam kegundahan sendiri.

Bagaimana Cara Mengatasi Depresi? Berhentilah meremehkan penyakit ini. Sebaiknya juga menghindari mengadili maupun menasihatai. Hindarilah penggunaan kalimat-kalimat berikut, "Masih banyak anak kelaparan di luar sana. Peperangan pun masih ada  di sana-sini. Masih  banyak anak jalanan pula. Kamu anak orang kaya dan terpelajar. Seharusnya Kamu bersyukur!Bukan malah memberi contoh depresi"

Mengapa? Sama dengan kenyataan bahwa masih banyak orang kelaparan dan menderita di luar sana, bukan berarti penderitaan orang depresi tidak nyata, bukan? Stress kronis yang mereka derita pun  menghambat kemampuan berpikir positif. Oleh karena itu, mereka perlu dimotivasi untuk kembali seperti semula.

Bahan Bacaan
halodoc.com
idntimes.com
zenius.net

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun