Mohon tunggu...
Kinanthi
Kinanthi Mohon Tunggu... Guru - foto

Seseorang yang meluangkan waktu untuk menulis sekadar menuangkan hobi dengan harapan semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Guru Kurikulum atau Guru Inspiratif dan Kreatif?

15 Agustus 2020   14:28 Diperbarui: 15 Agustus 2020   15:03 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimanapun, siswa memang berubah atas  keinginannya sendiri, karena mereka memang ingin berubah.  Banyak faktor yang memengaruhi selain faktor di sekolah juga di rumah dan lingkungan tempat tinggal dan teman-teman bergaulnya. Dalam hal ini, peran guru hanyalah menginspinspirasi dan memotivasi agar kreativitas mereka menjadi semakin tergali.

Oleh karena itu, bukan hanya guru tipe kurikulum saja yang dibutuhkan memotivasi belajar siswa dalam era pandemi ini. Dengan perubahan jam belajar, keterbatasan kuota dan listrik, serta situasi rumah yang belum tentu mendukung siswa untuk belajar, guru kurikulum pun bisa berperan ganda sebagai guru inspiratif dan kreatif.

Guru inspiratif dan kreatif dibutuhkan untuk memotivasi siswa agar menggali kreativitas dalam mengisi waktu dalam PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) ini. Pembelajaran yang bukan semata terpaku pada hasrat untuk menuntaskan kurikulum, melainkan juga memotivasi bagaimana mereka memanfaatkan waktu luang dalam PJJ ini untuk menghadapi kerasnya kehidupan pada masa mendatang, berkaitan dengan aktivitas di dalam rumah yang dapat dikerjakan secara mandiri.

Bagaimanapun, keberadaan guru inspiratif yang kreatif memang dibutuhkan terlebih pada era pandemi covod 19 dan merdeka belajar ini. Manakala masih banyak lulusan yang tidak dapat bekerja sesuai dengan bidang studi yang ditempuhnya, kita tentu saja tidak harus memproduksi generasi yang kepatuhannya pada kurikulum malah hanya melahirkan generasi yang cerdas akademis, mengetahui kebenaran internal, tapi kurang kreatif dalam dalam menggali kesempatan, serta tidak memahami kebenaran eksternal, bukan?

Dalam hal keterkaitannya dengan slogan Merdeka Belajar, Menteri Nadiem dalam detiknews pun mengingini adanya generasi yang memerdekakan pemikirannya sebagai generasi penerus. Beliau ingin agar pemikiran generasi muda dapat merdeka sehingga kelak dapat meraih kehidupan ekonomi yang lebih baik.

Oleh karena itu, guru pun diharapkan dapat menentukan apa yang terbaik bagi kompetensi muridnya sesuai dengan minat mereka. Slogan yang juga diharapkan akan mnerdekakan institusi  pendidikan untuk terus berinovasi mencoba hal-hal yang baru.

Beliau mengingini adanya kemerdekaan pemikiran, kemerdekaan dalam  berintraksi, kemerdekaan dalam  institusi, dan lain-lain. Dalam hal ini, memang dibutuhkan guru kurikulum yang juga inspiratif, kreatif, serta fleksibel dalam pembelajaran terlebih dalam era pandemi covid 19 ini.

Bahan Bacaan

Chaterine, Rahel nada 2020. https//newsdetik.com Menteri Nadim Jelaskan Maksud Slogan Merdeka Belajar.

Kasali, Rheinald, 2014. Let's Change! Kepemimpinan, Keberanian, dan Perubahan. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun