Mohon tunggu...
Kinanthi
Kinanthi Mohon Tunggu... Guru - foto

Seseorang yang meluangkan waktu untuk menulis sekadar menuangkan hobi dengan harapan semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Pandemi Membuat Saya Mengubah Tata Ruang di Rumah, Kamu?

1 Agustus 2020   05:11 Diperbarui: 2 Agustus 2020   02:42 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tata ruang di rumah (erahomedesign.com)

Disadari atau tidak, diakui atau tidak, bahkan diikuti atau pun tidak, pandemi Covid-19 telah mengubah banyak hal dari cara berbelanja, cara belajar, cara bekerja, sampai cara mendesain tempat tinggal. Mengapa desain tempat tinggal pun disoroti?

Penyebabnya tentu saja sejak adanya aturan tentang PPJ (Pendidikan Jarak Jauh) bagi siswa dan guru, juga WfH (Work form Home) bagi para pekerja, mau tak mau para penerima aturan pun melakukan adaptasi.

Kebiasaan yang menjadikan rumah sebagai tempat singgah maupun tempat beristirahat atau berkumpul dengan keluarga, baik keluarga kecil maupun keluarga besar, ditambah dengan teman-teman, kini masih harus bertambah pula sebagai tempat belajar bahkan tempat bekerja.

Kebutuhan yang tidak dapat dianggap angin lalu. Semua itu karena waktu yang berjalan sangat cepat pun akan terasakan merayap apabila berada di tempat yang tidak dapat memberikan kenyamanan. Kendati yang dianggap kenyamanan belum tentu kemewahan.

Yang pasti, disadari maupun tidak, tentu ada perombakan besar-besaran maupun kecil-kecilan yang dilakukan para penerima aturan PJJ dan WFH. Perombakan tersebut selain jadwal kegiatan dan cara berbelanja, yang tak kalah penting adalah perombakan dalam hal penataan tempat tinggal.

Megashift atau pergeseran besar akibat tinggal di rumah saja menurut Doddy (dalam Triyatna 2020) membuat ketersediaan ruang kerja atau belajar di setiap rumah menjadi sangat penting. Kebutuhan akan tempat tinggal dalam pandemi ini menjadi back to basic.

Dengan kata lain, kebutuhan manusia mengingatkan pada gagasan Abrahan Maslow, bahwa kebutuhan konsumen kini bergeser dari "puncak piramida" yang berwujud aktualisasi diri dan penghargaan diri "self esteem" menuju "dasar piramida" yaitu kebutuhan akan makan, kesehatan, dan keamanan jiwa raga.

Oleh karena waktu terbanyak kini harus berada di rumah berkaitan dengan WfH dan PJJ, tata letak ruang dalam rumah pun harus mengalami perubahan. Apalagi, selalu ada jam tatap muka dengan siswa dengan menggunakan Google Meet dan lain-lain bagi guru.

Maka, pagi-pagi saya pun menggambar perombakan tatanan rumah mungil yang saya tempati agar pandangan murid tidak memanjang, melebar, dan meluas ke mana-mana mengingat rumah tersebut semula kubiarkan menyatu tanpa sekat.

Dengan demikian, harus ada perubahan dari penataan semula. Penataan semula, ruang tersebut tanpa sekat, yang dapat diartikan bahwa antara ruang tamu, ruang makan, dan ruang keluarga menjadi satu.

Sambil menuju rumah yang di luar kota karena masa kontrak penghuni lama sudah habis dan kini digantikan oleh penghuni baru lagi, kembali saya teringat pada pendapat Deddy (dalam Stefanus, 2020) jika bekerja tidak harus ke kantor lagi, maka pekerja pun tidak harus bertempat tinggal berdekatan dengan kantor lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun