"Syndroom. Hal wajar yang juga dialami  segelintir pensiunan. Setelah menghadapi pujian, sanjungan sebagai atasan misalnya, lalu saat pensiun mendadak dicuekin. Tentu sakit."
        "Sama dengan nasib aktivis kampus. Semula disanjung lalu lulus kuliah, pulang kampung nggak bawa calon suami, nggak segera beroleh pekerjaan sesuai ijazah pula. Tentu sedih."
        "Tapi mengapa harus memaki-maki isteriku? Salah apa dia?"
        "Karena memakimu sudah nggak mempan."
        "Lalu apa maunya?"
        "Jangan pura-pura bodoh Kamu. Pasti maunya Dirimu."
        "Kamu suka aku jadian sama orang obsesif?"
        "Jika jadian sama Kamu, ia akan waras. Hehehe."
"Kambuh jika aku resign. Padahal aku ini petualang pekerjaan. Sudah beberapa kali aku keluar masuk kerja. Kata isteriku, karena aku lelaki. Ia anggap hal itu wajar. Justru dirinya yang harus mapan demi menopang jiwa eksplotarifku."
"Bagus itu. Kamu bisa bermanja dong. Bisa coba-coba tidak setia...
"Tidak juga. Salahkah aku mencari teman? Barangkali aku bisa memperoleh relasi memasarkan produk perusahaanku. Barangkali aku bisa belajar ilmu-ilmu yang baru. Toh kami hanya mengobrol masalah perkuliahan. Aku pun nggak pernah menawari mengajaknya jalan-jalan."