Mohon tunggu...
Kinanthi
Kinanthi Mohon Tunggu... Guru - foto

Seseorang yang meluangkan waktu untuk menulis sekadar menuangkan hobi dengan harapan semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dalam Selubung Kabut (21)

30 Juli 2020   10:47 Diperbarui: 30 Juli 2020   10:56 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                "Apa salahnya?"

                "Kalau mereka tidak segera masuk ke kelas padahal bel berbunyi?"

                "Memang pernah?"

                "Belum sih."

                "Jika pernah, mungkin esok atau lusa?"

                "Hajar saja si Ade," jawabnya mengompori. Kemudian ia pun pergi, keluar dari kantin setelah membayar makanan di kasir.

                 "Pasti cewek-cewek itu taruhan," ujar Tania asal saja. Akan tetapi, ia yakin hal itulah yang sebetulnya terjadi. Setidaknya, sebagai sesama perempuan terpelajar, hanya kata taruhanlah yang melintas, mendapati seorang gadis terpelajar menggoda pria beristeri.

                "Aku kadang juga berprasangka begitu. Semula lucu, lama-lama bikin kesal dan menyebalkan deh."

                "Kamu merasa dianggap bodoh ya?" goda Tania.

                "Iya."

                "Berani-beraninya menganggap begitu ya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun