Minat Baca di Kalangan Generasi Muda Indonesia.
Oleh Nanik Lani
Menghadiri sebuah perhelatan peluncuran sebuah buku, bagi saya yang masih pemula adalah sebuah kebanggaan tersendiri.
Bertemu dengan para penulis yang selama ini hanya kita kenal lewat karya atau sosial media. Kemudian jumpa dengan penyair puisi dan seniman yang nyentrik. Sebuah kepuasan yang tiada tara, bisa dekat dan berinteraksi dengan mereka semua. Begitu banyak ilmu yang bisa kita dapat, dari tulisan dan perjalanan hidup mereka.
Ada satu yang tidak luput dari perhatian saya. Beberapa kali menghadiri acara tersebut, selalu saja sepi. Banyak bangku-bangku yang kosong tak terisi. Begitu tertinggal jamankah launching sebuah buku. Padahal begitu banyak manfaat dan ilmu yang bisa kita ambil.
Berbanding terbalik dengan peluncuran perdana sebuah film. Ramai, penuh sesak, antri  bahkan kadang hingga membludak. Bukankah ini sebuah kenyataan yang menyedihkan. Membaca bukan lagi sebuah kegiatan yang menyenangkan bahkan cenderung membosankan.
Mau dibawa ke mana generasi muda kita, membaca saja malas. Bukankah ada pepatah, " Membaca adalah jendela dunia."Â
Ini adalah PR kita semua, bagaimana bisa membangkitkan minat baca di kalangan anak muda di tengah gempuran teknologi yang meraja lela. Perlu kerja sama antara orang tua dan pihak terkait.
Maaf jika tulisan ini agak berantakan, tapi ini hanya curahan hati seorang Ibu yang sedih dan peduli, melihat perkembangan minat baca generasi muda di negara tercinta kita.
Citayem, 23 Februari 2020