Mohon tunggu...
nanik kartika
nanik kartika Mohon Tunggu... Jurnalis - menulislah, maka engkau ada!

wanita biasa

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kalau PSBB Sudah Longgar, Kita Mau Apa?

15 Mei 2020   14:52 Diperbarui: 15 Mei 2020   15:20 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi korona seperti saat ini, kita menjadi hidup di lingkungan yang serba salah aturan dan penerapan. Tentu masih segar di ingatan kita, bagaimana pemerintah dalam hal ini Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 memberi kerangka informasi yang ''serem'' banget, sejak korona masuk ke Indonesia.

Kerangka informasi ''serem'' di sini artinya, sejak awal Gugus Tugas sudah memberi peringatan dini bahwa kita semua harus stay at home, work from home, melaksanakan physical dan social distancing, menerapkan hidup bersih serta sehat, sering cuci tangan, bermasker, menggunakan handsanitizer, dan lain-lain.

Ditambah info lagi, bulan Mei korona akan melandai. Oh bukan bulan Mei tetapi Juni. Mundur lagi menjadi September. Lalu tak jelas lagi entah sampai kapan.

Semua jalan disekat, ditutup, tanpa ada peraturan yang jelas. Seolah-olah, setiap daerah bebas melakukan kebijakan sendiri-sendiri.

Dari semua informasi yang sudah bergulir di tengah-tengah masyarakat adalah bila semua stay at home, korona akan pergi. Awalnya stay at home 14 hari sesuai masa inkubasi virus. Setelah 14 hari, apa yang terjadi? Apakah keadaan membaik?

Dengan menerapkan stay at home, konskwensinya, pemerintah harus menanggung logistic semua warga, agar imun tubuh mereka terjaga.

Sampai di sini, keadaan sudah riuh rendah. Suara-suara jeritan sudah membahana. Artinya, bantuan kurang banyak!

Simpelnya, informasi yang tertanam di otak kita semua adalah tetap stay at home sampai kapan tak tahu. Itu karena kerangka informasi yang dibangun pemerintah sedemikian rupa itu tadi.

Pusing dengan semuanya, pemerintah akhirnya akan melakukan simulasi pelonggaran PSBB, yang tentu saja menuai pro dan kontra.   

Menurut saya, begini. Kegaduhriuhan ini tidak akan terjadi, apabila kerangka informasi yang dibangun Gugus Tugas tidak tumpang tindih begini. Seharusnya semua informasi yang tidak sohih (jelas) dipending dulu, jangan buru-buru dipublish.

Sejak awal seharusnya Gugus Tugas melakukan langkah begini. Ini contoh saja, tidak perlu dimasukin di hati hingga netes eluh nyang pipiku, hehehehe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun