Mohon tunggu...
nanik kartika
nanik kartika Mohon Tunggu... Jurnalis - menulislah, maka engkau ada!

wanita biasa

Selanjutnya

Tutup

Music

19 Fakta tentang Tembang Sakral "Kidung Wahyu Kalaseba"

22 Januari 2020   01:03 Diperbarui: 22 Januari 2020   01:23 3834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Coba googling Kidung Wahyu Kalaseba (KWK) di medsos, pasti pembaca akan disuguhi ratusan informasi mengenai KWK. Entah itu informasi benar maupun yang salah. Terlepas informasi yang benar atau salah, inilah 19 fakta tentang KWK.

Satu

KWK diciptakan pada jaman now atau jaman millennial

Dua

KWK diciptkan oleh Sri Narendra Kalaseba yang masih muda. Saat menggubah kidung tersebut, Beliau baru berusia 23 tahun.

Tiga

KWK diciptakan memakan waktu sangat lama. Yaitu dimulai tahun 2004 sampai 2012 atau memakan waktu 9 tahun. Sempat mengendap dua tahun karena SNK tidak ingin mempopulerkan kepada khalayak. Namun setelah dirayu oleh seorang seniman, akhirnya KWK dilaunching pada tahun 2014.

Empat

Setelah dilaunching dengan biaya sekitar 60 juta rupiah (untuk pembuatan videoclip, mencetak 40 ribu keeping CD, dan lain-lain), pemasaran KWK seret atau tidak laku. Penjualannya di wilayah pesisir Jawa Tengah, sebagian perbatasan dengan Jawa Timur, Cirebon, dan lain-lain.

Lima

Selama tiga tahun yaitu 2014 sampai 2017, penjualan CD KWK hanya laku 3 ribu keping, dengan harga satuannya 10 -- 15 ribu rupiah.

Enam

Pada tahun 2017 menjelang Bulan Ramadhan, ada seseorang yang memborong semua CD KWK sebanyak 37 ribu keping.

Tujuh

Tahun 2018 pelan-pelan KWK mulai viral dan akhirnya booming. Dinyanyikan dengan berbagai versi oleh para penyanyi yang sudah punya nama ataupun seniman murni.

Delapan

Di dunia medsos, KWK ditulis oleh orang tak bertanggungjawab bahwa KWK adalah ciptaan Walisongo, Kanjeng Sunan Gunung Jati, Syeh Siti Jenar, Kanjeng Sunan Kalijaga, dan lain-lain.

Sembilan

Meski begitu, SNK saat dikonfirmasi, selalu mengatakan bahwa dirinya tidak marah, tidak jengkel, tidak akan mempermasalahkan secara hukum, selalu memaafkan, dan disenyumin saja.

Sepuluh

Menurut SNK, KWK akan dibuat berjilid-jilid. Kali ini, baru jilid satu yang muncul.

Sebelas

KWK adalah sebuah tembang bergenre kidung yang mengandung unsur  filosofi, theology, human interest, syairnya tidak lekang dimakan jaman, dan sakral. Menurut SNK, sakral itu bukan mistis. Jadi, kalau ada yang mengatakan KWK ada aura mistisnya, itu hanya perasaan yang mendengarkan saja.

Duabelas

KWK tercipta karena SNK ingin meringkas saripati isi kitab-kitab ajaran Walisongo menjadi sebuah tembang. Beruntung, keluarganya mempunyai kitab-kitab kuno tersebut, sehingga SNK bisa mencipta KWK berdasarkan tiga hal, yaitu karena dirinya menyukai sastra Jawa Kuno, menguasai sastra Jawa Kuno, dan mempunyai kitab-kitab Jawa Kuno.

Tigabelas

SNK menciptakan KWK ini bertujuan untuk anak cucunya kelak, bukan untuk dikomersialkan. Sehingga sampai saat ini, SNK selalu menolak apabila ada pihak-pihak yang menginginkan Beliau ''konser'' menyanyikan KWK dengan imbalan yang fantastis.

''Ini bukan soal uang, tapi soal kehormatan,'' begitu penjelasan SNK.

Empatbelas

SNK menciptakan KWK karena didorong rasa rindu yang amat sangat kepada para leluhurnya serta Nabi Muhammad SAW, yang pada akhirnya tumbuh rasa cinta yang luar biasa kepada Allah SWT.

Limabelas

SNK bermaksud meluruskan sejarah bahwa KWK adalah ciptaannya karena terinspirasi ajaran Walisongo.

Enambelas

KWK sering diputar untuk backsong banyak acara seperti pengajian, kebudayaan, atau acara-acara sakral lainnya.

Tujuhbelas

Dalam sehari, KWK dishare orang di medsos setidaknya tiga kali baik tulisan maupun vedeonya.

Delapanbelas

Meski pendengar KWK rata-rata tidak tahu arti syairnya, namun banyak yang mengaku tersentuh hatinya atau merinding ketika menyimak.

Sembilanbelas

Lyric KWK memang sekelas kidung yang tidak semua orang bisa menguasai dengan apik. Bahasanya sekelas pujangga. Bisa jadi, SNK adalah sosok pujangga abad ini. 

Salam budaya!

(NKRi)

Nanik Kartika Ranadewi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun