KWK adalah sebuah tembang bergenre kidung yang mengandung unsur  filosofi, theology, human interest, syairnya tidak lekang dimakan jaman, dan sakral. Menurut SNK, sakral itu bukan mistis. Jadi, kalau ada yang mengatakan KWK ada aura mistisnya, itu hanya perasaan yang mendengarkan saja.
Duabelas
KWK tercipta karena SNK ingin meringkas saripati isi kitab-kitab ajaran Walisongo menjadi sebuah tembang. Beruntung, keluarganya mempunyai kitab-kitab kuno tersebut, sehingga SNK bisa mencipta KWK berdasarkan tiga hal, yaitu karena dirinya menyukai sastra Jawa Kuno, menguasai sastra Jawa Kuno, dan mempunyai kitab-kitab Jawa Kuno.
Tigabelas
SNK menciptakan KWK ini bertujuan untuk anak cucunya kelak, bukan untuk dikomersialkan. Sehingga sampai saat ini, SNK selalu menolak apabila ada pihak-pihak yang menginginkan Beliau ''konser'' menyanyikan KWK dengan imbalan yang fantastis.
''Ini bukan soal uang, tapi soal kehormatan,'' begitu penjelasan SNK.
Empatbelas
SNK menciptakan KWK karena didorong rasa rindu yang amat sangat kepada para leluhurnya serta Nabi Muhammad SAW, yang pada akhirnya tumbuh rasa cinta yang luar biasa kepada Allah SWT.
Limabelas
SNK bermaksud meluruskan sejarah bahwa KWK adalah ciptaannya karena terinspirasi ajaran Walisongo.
Enambelas