Mohon tunggu...
NB
NB Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Sedang doyan berfikir aneh

Berkhayal indah memang enak dan jadi pemenang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

PPDB dan Pembodohan Kaum Cerdas

28 Juni 2020   05:00 Diperbarui: 28 Juni 2020   05:47 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
fotografer yunandri agus

Tapi cerita ini menjadi sangat menarik karena sering terjadi kebijakan di dunia pendidikan tidak sesuai dengan keinginan rakyat. Di mulai dari harga iuran bulanan sampai cara pengajaran yang semampunya. Padahal guru di tuntut harus lebih pintar namun tidak semua guru mampu menjadi pengajar karena ada beberapa guru yang lahir dari kondisi terpaksa akibat sulitnya mendapatkan pekerjaan yang di impikan.

Untuk menjadi pengajar yang baik ternyata ada ilmunya. Inilah yang terasa sangat kurang di perhatikan oleh kita. Bukan hanya cara mengajar di sekolah, bahkan menjadi pengajar ilmu di rumah untuk anak sendiri belum tentu sukses.

Walau saya sering membaca buku cara menjadi orang tua yang baik namun bisa merasa mentok saat anak sendiri malas belajar. Jadi panas sih hehe.

Peraturan tentang dunia pendidikan di negara ini kan di buat oleh insan yang di percaya mempunyai pendidikan tinggi dan berasal dari sekolah tinggi yang hebat. Tapi kok kenapa setiap tahun selalu muncul masalah di dunia pendidikan?

Bahkan ada menteri pendidikan Indonesia yang lulus sekolah tinggi di luar negeri. Nah kita sepakat bahwa kualitas pendidikan di luar negeri pasti sangat bagus dan hebat di banding kualitas pendidikan di dalam negeri. Makanya banyak anak pejabat tinggi dan anak pengusaha besar yang bersekolah di luar negeri. Setuju ya.

Contoh kongkrit adalah menteri pendidikan Mas Nadiem Makarim. Beliau lulusan sekolah tinggi di luar negeri dan mampu menciptakan bisnis daring yang menghasilkan keuntungan yang wah-wah.

Presiden Indonesia yang ke tujuh Bapak Joko widodo juga seorang sarjana lulusan universitas ternama di negara Indonesia dan beliau seorang pelaku usaha yang sukses juga menjadi politisi yang ulung.

Seharusnya mereka bisa menularkan cara berfikir orang sukses ke dalam sistem pendidikan negara ini. Jika sikap ini tidak terjadi di takutkan pola berfikir kedua tokoh sukses itu bakal punah tanpa bekas sedikit pun.

Akhirnya pola berfikir masyarakat Indonesia yang mulai maju mirip orang bule dalam hal positif akan kembali berfikir secara primitif. Sehingga pemikiran bahwa pendidikan tinggi berprestasi tidak berarti apapun karena selalu menemukan halangan yang tidak ada jalan keluarnya.

Rakyat sangat membutuhkan peraturan di wilayah pendidikan yang tegas dan mampu menciptakan keyakinan yang kuat. Bahwa pendidikan di Indonesia mampu memberikan solusi untuk menjadi manusia Indonesia yang sukses dan hebat.

Jangan buat rakyat semakin menderita karena aturan main di wilayah pendidikan yang menyesatkan logika orang tua murid. Waspadalah balas dendam rakyat kepada penguasa politik akan terjadi seumur hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun