Putaran jarum jam dinding tak pernah berhenti seperti matahari dan bulan yang datang tepat waktu. Selalu saja cahaya mereka datang bersinar seakan memberi petunjuk kepada mahluk Tuhan yang lain bahwa masih ada jalan.
     Namun hari terus berganti dari hari minggu, senin, selasa, rabu, kamis, jum’at, sabtu dan kembali ke hari minggu.
     Setiap hari manusia selalu berusaha agar hidupnya menjadi lebih baik dari hari ini. Tapi tidak semua mimpi menjadi kenyataan yang indah. Ada pula beberapa manusia berhadapan dengan kenyataan yang tidak di harapkan, yaitu musibah.
     Karena manusia punya keterbatasan penglihatan maka apa yang terlihat hanya sebatas dinding kokoh.
     Setiap hari berdoa dengan kalimat-kalimat suci namun nasehat untuk bersabar selalu sering terdengar.
     Sabarlah, suatu saat nanti harapanmu menjadi kenyataan.
     Hari yang di tunggu belum jelas tampak, Cuma berbeda huruf dan tanggal.
     Sabarlah dan tetap waras.
     Katanya jika ingin hidup lebih baik harus berotak pintar. Ah, ada pengangguran berlabel sarjana. Indentitas bergengsi dari sekolah tinggi. Lagipula tidak semua dosen terlihat mewah kecuali mereka punya takdir bagus.
     Lalu apakah cara bagus supaya cita-cita menjadi nyata?
     Ada usulan untuk bertemu orang pintar di suatu desa. Orang pintar itu mampu memberikan  kemudahan untuk karir dan usaha sehingga tidak perlu waktu lama untuk bisa sukses.