Mohon tunggu...
NB
NB Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Sedang doyan berfikir aneh

Berkhayal indah memang enak dan jadi pemenang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bercerai dari Kemiskinan

26 Juli 2019   15:34 Diperbarui: 26 Juli 2019   15:42 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

           Cerai! Aku minta cerai! Cerai! Pokoknya aku mau cerai!"

          Begitulah kalimat yang keluar dari mulut istri kawan lama ku yang punya panggilan Bro.

          "Alasan istri lo minta cerai?" tanya ku merasa heran.

          "Aku muak! Aku bosan dengan keadaan seperti ini!" bro meniru ucapan istrinya.

          "Emangnya keadaan lo bagaimana? Kayaknya nggak ada yang berubah, masih seperti yang dulu," aku menjawab dengan santai.

          Kawanku yang punya nama lengkap Brojol mulai bercerita penyebab istrinya menjadi murka.

          "Memang ya penampilan gue masih bagus, tapi sebenarnya hancur," cahaya wajah Brojol mulai meredup.

          Aku mulai serius. Senyuman di bibirku mulai menghilang.

          "Tiga perusahaan gue tutup. Dua puluh surat proposal di perusahaan milik negara dan swasta nggak satu pun yang lolos seleksi. Hutang bertambah banyak. Rumah utama dan dua rumah buat warisan anak-anak gue jual demi biaya hidup. Gue bangkrut," mata Brojol mulai tergenang air.

          "Kenapa bisa begitu bro?"

          "Gue salah investasi, gue kena tipu," suara Brojol melemah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun