Mohon tunggu...
Nanda Sulistiyowati
Nanda Sulistiyowati Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi

Mahasiswi,Malang-Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengajak Seseorang agar Lebih Terbuka dalam Pembelajaran Relationship Skill

4 Mei 2020   16:42 Diperbarui: 4 Mei 2020   16:44 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Lama sebelum pandemi ini mewabah, aku mengamati teman yang berumur dibawahku duduk termenung menatap nanar kearah keluarga yang tengah berkumpul diteras rumah mereka. saat aku mencoba menghampirinya, ia hanya bergegas pergi begitu saja. Sering kali aku lihat dia melakukan itu. Pada suatu waktu aku menghampirinya dan mengajaknya bicara pelan-pelan mengenai mengapa sebenarnya dia melakukan itu. 

Awalnya dia diam, tapi aku mencoba meyakinkan bahwa aku akan mendengarkan dan dapat mengerti perasaannya. Sedikit demi sedikit ia menceritakan mengapa ia sering kali memposisikan duduk yang jauh dan tepat di seberang rumah keluarga yang sering berkumpul itu dan memandangnya lama, entah apa dalam benaknya, tak jarang juga ia menangis sesegukan lalu pergi entah kemana. 

Tetapi, setelah aku mengajaknya bicara pada waktu itu ia sudah jarang duduk disana, ia lebih sering bersamaku dan berbagi cerita padaku. Aku senang dia lebih terbuka kepadaku, dan aku berjanji akan menjadi sahabat yang selalu ada untuknya.

Dari ceritaku tersebut dapat kita tarik pembelajaran didalamnya. Ya, cerita tersebut termasuk dalam pembelajaran relationship skill.

Apa itu relationship skill?

Relationship skills atau dalam bahasa Indonesianya memiliki arti keterampilan hubungan adalah suatu kemampuan seseorang untuk membangun dan memelihara hubungan yang dapat bermanfaat satu sama lain, baik antar individu maupun kelompok. 

Dalam berhubungan seseorang harus memiliki komponen-komponen yang penting, diantaranya memiliki kemampuan dalam berkomunikasi yang jelas, dapat mendengarkan dengan baik, dan tidak kalah penting adalah ia dapat bekerja sama dengan baik. Kemampuan membina berhubungan ini akan mulai tumbuh ketika seseorang mencapai tahap perkembangan operasional yang kongkret. Dimana dia sangat membutuhkan sekali sosok seorang teman untuk membina hubungan itu sendiri.

Cerita diatas sudah memenuhi kategori kompetensi ini, yaitu mencakup kemampuan untuk berkomunikasi dengan jelas, mendengarkan dengan baik, bekerja sama dengan orang lain, melawan tekanan sosial yang tidak pantas, menegosiasikan konflik secara konstruktif, serta mencari dan menawarkan bantuan ketika dibutuhkan.

Kalian tentu bisa melakukannya kompetensi relationship skill ini juga dalam kehidupan kalian sehari-hari. Manfaatkanlah waktu dirumah saja saat pandemi ini untuk lebih mendekatkan diri kepada keluarga lebih-lebih kepada saudara. Ajak adik atau kakakmu bertukar cerita padamu, jika itu terlihat berat untuknya kamu bisa memulai cerita kamu dahulu, dia pasti akan tertarik setelah mendengarkan ceritamu dan tertarik untuk bercerita juga. Jangan terlalu cuek dengan ceritanya, jangan diejek juga tentang pengalamannya, jadilah pendengar yang baik maka senantiasa ia akan lebih terbuka padamu.

Kalian tau manfaat dari relationship skill? Tentu saja selain membuat kita mengerti satu sama lain dan melatih tata bahasa yang kita gunakan untuk bercerita, juga tentu membuat kita tidak mudah stress karena terlalu memendam perasaan itu sendirian. Kita juga mengerti apa itu berbagi, sehingga kita tidak merasa kesepian sendirian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun