Mohon tunggu...
Nanda Sulistiyowati
Nanda Sulistiyowati Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi

Mahasiswi,Malang-Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memberikan Pengertian pada Anak tentang Social Awareness di Tengah Pandemi

1 Mei 2020   00:26 Diperbarui: 1 Mei 2020   00:22 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Rasanya, keluar rumah sekedar ke warung untuk membeli kebutuhan dapur saja saya serasa berjihad bu" celetuk seorang ibu separuh baya didekatku kepada penjaga warung ketika berbelanja di warung dekat rumah.

"Kalau tidak karena persediaan gula yang habis di dapur saya, saya tidak ingin keluar" begitu tambahnya. "Saya ngeri bu, dengan virus yang melanda ini!" tandasnya. Aku hanya menatap beku etalase jajanan dihadapanku. Wabah covid19 adalah suatu kepanikan yang tentu dirasakan semua orang pada masa sekarang ini. 

Bukan lagi tentang panik akan kerugian, mengurangnya pendapatan, kebingungan, kebosanan karantina di rumah, kurangnya ilmu yang didapat para pelajar, tapi tentang keresahan akan keselamatan diri kita, orangtua kita, anak kita, keluarga kita, masyarakat sekitar kita, dan seluruh warga negara kita. Banyaknya kini masyarakat yang terkena virus covid19 tanpa gejala, sehingga virus tersebut menularkan dengan bebas dan tanpa sengaja kepada orang-orang disekitarnya.

Kembali aku merenungkan celetukan pembeli gula di samping aku berdiri tadi, ada gejolakan rasa bangga dihatiku kepada orang yang dengan suka rela berdiam diri di rumah, yang takut akan keluar jika hanya sekedar berjalan-jalan tak ada tujuan. Meski demikian, aku turut iba dan mendoakan keselamatan kepada orang-orang yang harus keluar rumah demi kebutuhan keluarganya untuk sehari-hari.

Belum lagi tentang semua sekolah di alihkan menjadi pembelajaran kelas online. Banyak hal dan kendala didalamnya. Tak semua anak paham tentang pembelajaran yang disampaikan melalui online tersebut.

Lalu, bagaimana peran orangtua dalam keadaan seperti ini? Apa yang harus mereka lakukan untuk membantu anak-anaknya agar paham tentang penjelasan yang diberikan melalui online tersebut?

Disini orangtua lebih banyak waktu untuk memberikan pelajaran yang ringan pada anak, yang mungkin anak belum memahami secara menyeluruh. Contohnya tentang memberikan pengertian tentang social awareness. Apa itu social awareness? Mari simak sedikit penjelasan berikut.

Social awareness atau kepekaan sosial bisa diartikan sebagai kesadaran seseorang akan keberadaan dan keterlibatannya dalam lingkungan sosial. Kepekaan sosial berkaitan dengan kesadaran seseorang akan berbagai peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitarnya, memahami apa peran dirinya, serta mempunyai kesempatan dan tantangan untuk ikut berperan dalam peristiwa yang terjadi di sekitarnya.

Mengapa anak-anak sudah harus memahami social awareness sejak dini?

Yaitu tidak lain karena agar mereka mengerti bagaimana berempati kepada orang disekitar mereka, agar mereka paham bagaimana cara menghormati sesama, bersopan santun, serta patuh dengan aturan dan norma yang ada terutama di lingkungan tempat mereka tinggal. Menanamkan sifat peduli lingkungan didalam diri anak. Menumbuhkan rasa bahwa ia tidak hidup sendirian, tidak melulu sesuatu itu bertujuan untuk kepentingan dirinya sendiri melainkan juga untuk orang lain.

Anak harus mengetahui bagaimana ia bisa berfikir pada sudut pandang yang berbeda. Jelaskan padanya bahwa setiap orang memiliki opini dan asumsi tentang sesuatu hal dari pandangan yang berbeda-beda. Semua itu agar anak tidak egois dan berkeras diri pada opininya sendiri.
Jelaskan juga padanya bahwa hidup ini tentang saling harga menghargai sesama manusia, saling menolong, dan tidak saling mengejek dan menjelekkan. Tanamkan perilaku positif dalam diri anak, agar ia selalu berbuat baik pada sesama dan lingkungannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun