Mohon tunggu...
Nanda Putri Adhiningtyas
Nanda Putri Adhiningtyas Mohon Tunggu... Psikolog - Clinical Psychologist

Saya merupakan Psikolog Klinis dengan perminatan kasus kecemasan, stres, depresi, dan parenting.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Memahami Baby Blues dan Post Partum Depression

10 November 2022   20:45 Diperbarui: 10 November 2022   20:57 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Pixabay on Pexels 

Kelahiran seorang bayi pada umumnya merupakan saat yang sangat ditunggu-tunggu dalam keluarga, terutama oleh seorang ibu. Ibu akan merasa sangat senang dan bersemangat, namun tidak jarang diikuti dengan rasa sedih dan perubahan suasana hati (mood swings). Jika ibu yang baru saja melahirkan merasa lelah berlebihan, emosi menjadi tidak stabil, dan berubahnya pola makan serta pola tidur, maka bisa jadi ini adalah tanda-tanda mengalami baby blues. 

Apa itu Baby Blues ? 

Baby blues atau dikenal juga dengan maternity blues atau postpartum blues merupakan sebuah kondisi yang seringkali dialami oleh seorang ibu setelah melahirkan sampai beberapa hari ke depan. Studi tahun 2018 menunjukan bahwa 50-85% dari seorang ibu pernah mengalami baby blues.    

Gejala yang seringkali muncul seperti : 

  • rasa cemas berlebihan 
  • sering menangis tanpa sebab 
  • insomnia 
  • perubahan nafsu makan.

Meskipun masalah tidur, energi yang berkurang, dan perubahan beberapa suasana hati pada umumnya wajar dialami oleh ibu setelah melahirkan, namun yang membedakan dari baby blues adalah ketika gejala-gejala yang muncul mengganggu kehidupan individu tersebut.

Bagaimana dengan Post Partum Depression ? 

Pada umumnya gejala baby blues akan mereda dan hilang dengan sendirinya, namun apabila masih berlanjut (lebih dari dua minggu) dan diikuti dengan gejala yang lebih berat, seperti merasa sedih hampir setiap hari, kehilangan minat dan kegembiraan, merasa bersalah dan tidak berdaya, putus asa, hingga adanya gagasan untuk bunuh diri, hal ini menunjukkan bahwa baby blues yang dialami sudah berkembang menjadi post partum depression. 

Dalam beberapa kasus, muncul pula tanda-tanda psikosis seperti pikiran kacau, halusinasi, dan paranoid. Hal ini merupakan pertanda bahwa saatnya ia perlu mencari pertolongan secara medis maupun psikologis. 

Faktor Penyebab Baby Blues dan Post Partum Depression

Mengutip dari berbagai sumber, baby blues dan post partum depression dapat disebabkan oleh hal-hal berikut ini :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun