Mohon tunggu...
Nanda NurlitaKartika
Nanda NurlitaKartika Mohon Tunggu... Lainnya - Law Student of UNDIP

Satu sejarah dalam satu orang Satu bintang dalam satu orang 7 milyar dunia yang berbeda bersinar dengan 7 milyar cahaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Istilah New Normal Bukan Berarti Normal, Tetap Waspadai Covid-19!

11 Agustus 2020   18:07 Diperbarui: 11 Agustus 2020   17:57 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster ini dilengkapi dengan link berita dan AR (Augmented Reality) atau objek 3D|Dokpri

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu kegiatan kurikuler dalam pendidikan tinggi yang dilaksanakan dalam masyarakat di luar kampus dengan meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat akan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta seni dalam pembangunan. Kuliah Kerja Nyata memadukan pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan, Penemuan dan Pengabdian kepada masyarakat. Kuliah Kerja Nyata adalah program kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berlangsung selama 42 hari pada suatu daerah tertentu.

Karna KKN tahun 2020 kali ini bertema KKN Pulang Kampung ,maka saya  Nanda Nurlita Kartika yang merupakan salah satu mahasiswi Universitas Diponegoro yang tengah mengikuti KKN (Kuliah Kerja Nyata) TIM II UNDIP,melaksanakan KKN-nya di desa atau kampung halamannya, tepatnya di RT 04 RW 02 yang terletak di Desa Kesugihan Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap Jawa Tengah. Melihat permasalahan yang ada di masyarakat sekitar tenpat tinggalnya, Nanda membuat program kerja berupa sosialisasi tentang "istilah new normal bukan berarti normal,tetap waspadai Covid-19!".Namun sejak diubahnya istilah new normal menjadi adaptasi kebiasaan baru oleh pemerintah maka sosislisasi tersebut juga menjelaskan bahwa adanya pergantian istilah new normal karna dianggap kurang tepat oleh pemerintah dan dinilai membingungkan masyarakat.

Desa Kesugihan memiliki penduduk yang dapat dikatakan cukup banyak dan menjadi daerah yang ramai,maka Desa Kesugihan tidak luput dari penyebaran Covid-19. Mengenai istilan new normal membuat bingung masyarakat memang benar,tidak sedikit masyarakat yang salah mengartikan dan berpandangan bahwa dengan adanya new normal maka situasi kembali normal seperti sedia kala dan masyarakat diperbolehkan untuk kembali berkegiatan seperti biasa tanpa memperhatikan protokol kesehatan.Melihat sendiri bahwa tidak sedikit masyarakat Desa Kesugihan yang salah persepsi terhadap istilah new normal,maka saya memutuskan untuk melakukan sosislisasi untuk membantu membangun rasa kesadaran masyarakat bahwa Covid-19 masih belum usai tentu saja masyarakat harus tetap menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker,menjaga jarak,selalu mencuci tangan apalagi setelah pulang dari suatu tempat.Jika masyarakat masih stuck dengan ketidak tahuannya maka pandemi Covid-19 ini akan semakin lama berakhir.

Kegiatan sosialisasi ini merupakan program kerja pertama oleh mahasiswi dari dua program kerja yang direncanakan.Sosislisasi dalam rangka pencegahan Covid ini diadakan pada hari Minggu tanggal 26 Juli 2020 dimana orang-orang yang akan berpartisipasi akan berkumpul di teras rumah mahasiswi,jumlah peserta dipatok maksimal 10 orang dalam setiap kali sosialisasi agar situasi tetap kondusif.Sebelumnya sudah dibuat grup sosialisasi via chat grup whatsapp untuk mengirimkan beberapa file tentang sosilisasi dan poster-poster pendukung sosialisasi.

|Dokpri
|Dokpri
|Dokpri
|Dokpri
|Dokpri
|Dokpri
Selain sosialisasi dilengkapi dengan beberapa poster,maka mahasiswi juga membuat AR (Augmented Reality).AR adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata (Sumber:Wikipedia) atau secara sederhananya adalah memunculkan bentuk 3 dimensi melalui bentuk 2 dimensi.Lebih rincinya yaitu,mahasiswi membuat poster ini :
|Dokpri
|Dokpri
di bagian bawah poster tersebut terdapat gambar yang dilengkapi tulisan "pindai di sini",gambar tersebut berperan sebagai image target,image target secara sederhananya merupakan media yang digunakan sebagai jembatan untuk memunculkan bentuk 3 dimensi atau AR,jika kita ingin melihat bentuk 3D yang dimaksud maka kita harus mengarahkan kamera ke gambar  di bawah ini :
vexels
vexels
Eitsss...tapi tunggu dulu! sebelum berniat memindai image target,kita harus mendownload aplikasi khusus yang dibuat oleh mahasiswa untuk mengakses AR tersebut,berikut link untuk mendownload aplikasinya :

https://drive.google.com/file/d/1j8IrO-Dug5VOfbdwxwEo6j7Pizp81Lgd/view?usp=sharing.

di sini mahasiswi menyimpan aplikasi di dalam Google Drive dengan judul hope.apk agar memudahkan orang-orang yang ingin mendownload aplikasi tersebut.Jika,sudah mengunduh aplikasi yang dimaksud dan menunggu sampai aplikasi terinstall 100 % maka kita dapat melihat hasilnya yaitu sebuah project 3D yang berjudul loveyourselfproject pada gadget kita.

Dokpri|NB:ini adalah tampilan dari project 3D loveyourselfproject yang sudah terinstall
Dokpri|NB:ini adalah tampilan dari project 3D loveyourselfproject yang sudah terinstall
Setelah itu baru kita dapat memindai gambar image target dengan cara mengarahkan kamera lalu bentuk 3D berbentuk virus ini akan muncul:

|Dokpri
|Dokpri
3D yang mahasiswi pilih merupakan 3D dengan bentuk virus,agar sesuai dengan tema program kerja yaitu tentang Covid-19 dan pencegahannya.Para peserta sosialisasi ditunjukkan 3D tersebut dan mereka mengaku sangat tertarik dan menyukai ide penambahan AR dalam poster.Jika kalian juga tertarik silakan download link yang sudah disediakan diatas ya,karna sudah bebas akses dan jangan lupa arahkan kamera ke image target agar gambar 3D segera muncul,dan yang menjadi catatan di sini adalah aplikasi ini dibuat oleh mahasiswa dengan platform Android,jadi usahakan dibuka menggunakan gadget yang menggunakan platform Android.

Sebelum sosialisasi berakhir,mahasiswi bertanya kepada para peserta apakah yang mereka dapatkan setelah mengikuti sosialiasi tersebut,dan mereka sebagian besar menjawab bahwa sebelum mengikuti sosialisasi ini mereka tidak mengetahui bahwa istilah new normal sudah diganti oleh pemerintah dengan istilah adaptasi kebiasaan baru,karna mereka mengakui sudah jarang mengupdate berita mengenai Covid-19.Tidak sedikit yang mengatakan bahwa mereka sudah menganggap bahwa Covid-19 sudah tidak bahaya lagi setelah adanya kebijakan new normal,mereka mengakui bahwa mereka sudah sering jalan-jalan ke tempat wisata atau nongkrong-nongkrong di caf.Mahasiswi juga bertanya masihkan mereka menerapkan protokol kesehatan seperti pada masa-masa awal Covid-19 muncul di Indonesia,peserta berkata masih namun sudah tidak ketat lagi,kadang mereka lupa memakai masker jika berpergian ataupun lupa mencuci tangan menggunakan sabun maupun hansanitizer.Namun setelah mahasiswi memberitahu bahwa Kabupaten Cilacap dan Kabupaten lain yang letaknya berdekatan kembali menjadi zona merah,mereka kaget karna sebelumnya berpikir bahwa sudah tidak ada kasus Covid-19,mereka mengakui menyesal karna sudah kendor dalam merepkan protokol kesehatan.

Mahasiswi juga menyarankan agar mereka sebisa mungkin update berita Covid-19 setiap hari karna hal ini sangat penting untuk kita,mengupdate berita bertujuan untuk memantau keadaan di luar sana apa yang terjadi,bagaimana perkembangan Covid daerah mana saja yang menjadi titik penyebaran.Apalagi Indonesia saat ini  masih sangat sangat rawan akan Covid-19.Namun yang menjadi catatan penting adalah kita harus mengusahakan membaca berita pada portal-portal yang sudah terverifikasi yaitu semua informasi yang disampaikan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya dan sudah terbukti valid,hal ini bertujuan untuk menghindari Hoax yang juga sedang ramai-ramainya di masyarakat pada saat terjadinya pandemic Covid-19 seperti sekarang ini.Dan pesan yang terakhir yang menjadi tujuan utama dari sosialisasi ini adalah jangan lupa selalu waspada dan jangan menyombongkan diri dengan menyepelekan protokol kesehatan,jangan pernah kendor menjaga kesehatan.Selama Covid-19 beelum dinyatakan secara sah sudah hilang dan berakhir kita harus tetap waspada.Karna hidup bukan hanya tentang diri kita sendiri ada orang lan di sana dan setiap orang bertanggung jawab akan kewajiban diri sendiri dan bertanggung jawab akan hak orang lain.Kebijakan Stay at Home memang sudah ditarik dengan adanya New Normal,lalu New Normal sudah diganti lagi dengan istilah Adaptasi Kebiasaan Baru,namun apapun istilahnya sebelum Covid-19 sudah berhasil diperangi maka kita harus tetap menerapkan protokol kesehataan dan terus waspadai serta berhati-hati.

Dokpri| maaf sebelumnya mahasiswi memakai masker,karna untuk dijadikan bukti dokumentasi maka mahasiswa melepas maker sebentar
Dokpri| maaf sebelumnya mahasiswi memakai masker,karna untuk dijadikan bukti dokumentasi maka mahasiswa melepas maker sebentar

Dokpri| Penandatangan LPK dan penyerahan poster kepada Ketua RT dan Kepala Dusun
Dokpri| Penandatangan LPK dan penyerahan poster kepada Ketua RT dan Kepala Dusun

Dokpri| Pemasangan poster di tempat-tempat umum oleh Ketua RT
Dokpri| Pemasangan poster di tempat-tempat umum oleh Ketua RT

Oleh : Nanda Nurlita Kartika, Fakuktas Hukum Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing : dr.Dea Amarilisa Adespin,M.Kes

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun