Mohon tunggu...
Andesna Nanda
Andesna Nanda Mohon Tunggu... Konsultan - You Are What You Read

Kolumnis di Kompas.com. Menyelesaikan S3 di Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Bulan Madu Kedua

1 Juli 2021   08:13 Diperbarui: 9 Juli 2021   09:05 1119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Trần Long dari Pexels

 

Pengusaha terkenal Adianto ditemukan meninggal bersama teman wanitanya yang masih diidentifikasi oleh pihak Kepolisian. Mereka berdua ditemukan sudah meninggal di sebuah kamar yang terletak di salah satu resort pribadi di Pulau Harapan. Menurut pihak kepolisian penyebab kematian keduanya adalah racun yang kemungkinan diletakkan di dalam makanan. Pihak Kepolisian masih akan memeriksa saksi-saksi.

Semua headline surat kabar pagi itu memberitakan mengenai kematian Adi. Akun instagram Maya pun banjir dengan ucapan berduka sekaligus caci maki pada Adi

Mereka yang mencaci mengatakan betapa bodohnya Adi meninggalkan Maya, seorang wanita karir dan sukses dan cantik. Mereka memuji Maya sebagai wanita yang kuat. Mereka memuja Maya sebagai wanita suci yang tersakiti.

Akun instagram Maya yang tadinya hanya memiliki ratusan follower mendadak bertambah menjadi ribuan. Maya bahkan diundang dalam sebuah siaran youtube. Live! ditonton ratusan ribu orang. Maya dalam tujuh hari berubah menjadi selebgram. Wanita baik-baik yang tersakiti, begitu semua tagline yang disematkan pada Maya.


Perempuan semampai itu kembali menatap langit melalui jendela griya tawangnya. Malam itu langit tidak lagi merah. Warna temaram menyiratkan isi hati perempuan itu.

Perempuan semampai tersebut kemudian melangkah ke luar  ke balkon. Dia butuh udara segar pikirnya.

Dia kemudian menyalakan rokoknya. Dia menghisap rokoknya dalam-dalam. Perempuan itu hanya diam. 

Tiba-tiba dari belakang, sebuah suara menyadarkan perempuan itu dari lamunannya.

"Jangan mengagetkan begitu. Aku bisa terkena serangan jantung," Ucap perempuan itu.

"Aku menelepon kamu tadi." Sosok tamunya tersebut tersebut tersenyum. 

"Aku sedang memikirkan kejadian itu," Ucap perempuan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun