Sebuah tujuan awal yang harusnya men-drive kita untuk selalu dalam jalur yang tepat. Rasa ingin mencapai kesempurnaan itu bagi saya menjadi sebuah distraksi.Â
Tentunya bisa berbeda bagi sebagian orang, rasa ingin meraih kesempurnaan mungkin menjadi drive utama dari semua yang mereka lakukan.
Yang ingin saya katakan adalah, dengan kita selalu ingat tujuan kita, maka apapun jalur yang kita tempuh, mau mengejar kesempurnaan atau pun tidak, tujuan awal tersebut yang akan menjadi drive utama kita.
Tanpa itu maka kita akan tersesat dalam banyak distraksi kehidupan.
Jika kamu mengejar sebuah kesempurnaan, maka kamu harus siap dengan segala konsekuensi yang akan kamu hadapi.Â
Sebaliknya jika kamu tidak mengejar sebuah kesempurnaan maka kamu juga harus siap dengan konsekuensinya.
Kita hanya bisa bergerak maju jika kita meyakini apa yang kita lakukan. Lebih baik fokus kepada perbaikan-perbaikan yang konsisten daripada lelah mengejar kesempurnaan yang tidak ada batasnya.
Jika kamu sudah melakukan yang terbaik maka ini saatnya kamu yakin bahwa kamu sudah berada di jalan yang terbaik.
Salam Hangat
Referensi:
- Stoeber, J., & Otto, K. (2006). Positive conceptions of perfectionism: Approaches, evidence, challenges. Personality and social psychology review.
- Hewitt, P. L., & Flett, G. L. (1996). The multidimensional perfectionism scale. Toronto: Multi-Health Systems Inc.