Mohon tunggu...
nanda fitria
nanda fitria Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Keperawatan UMM

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesehatan Mental Bukan Penyakit Tabu di Indonesia

9 Desember 2022   17:09 Diperbarui: 9 Desember 2022   17:28 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Topik kesehatan mental akhir-akhir ini menjadi topik hangat di kalangan masyarakat Indonesia. Masih kurangnya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental di Indonesia menyebabkan kesehatan mental masih dianggap tabu bahkan memalukan bagi keluarga.  

Menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), kesehatan mental adalah kesejahteraan yang memungkinkan setiap individu mencapai potensinya, mengatasi tekanan hidup yang normal, bekerja secara produktif dan bermanfaat, dan berkontribusi pada komunitasnya. Selain itu, kesehatan mental terkait dengan kesejahteraan kognitif, perilaku, dan emosional.  

Stigma masyarakat terhadap gangguan jiwa secara umum merupakan kesalahpahaman tentang penyebab gangguan jiwa dan nilai-nilai tradisi budaya yang masih mengakar, seringkali dikaitkan dengan kepercayaan orang yang terkena gangguan jiwa, yang disebabkan oleh pemahaman masyarakat yang terbatas. Akibatnya, banyak orang yang membutuhkan bantuan merasa ketakutan dan sulit untuk mengatasinya.  

Situasi kesehatan mental di Indonesia masih dianggap memprihatinkan. Menurut data Riskesdas 2018, lebih dari 12 juta orang di atas usia 15 tahun menderita depresi dan lebih dari 19 juta orang di atas usia 15 tahun menderita gangguan psiko-emosional. Tentu saja panorama data ini akan berdampak buruk bagi pembangunan Indonesia dalam jangka panjang.

Menurut Ibu Sri Widowati, S.kep., Ns.,M.kep
" Kesehatan mental itu suatu kondisi di mana individu sangat memahami potensinya, mampu mengatasi tekanan dari setiap peristiwa dalam hidupnya, mampu bekerja yang menghasilkan dan produktif untuk lingkungannya."

Gangguan kesehatan mental bukanlah penyakit yang tabu, gangguan kesehatan mental dapat dialami oleh semua orang dan prevalensi nya semakin meningkat setiap tahunnya. Hal-hal yang dapat mempengaruhi kesehatan mental pada masyarakat Indonesia diantaranya lingkungan sosial yang baru, tuntutan dalam meniti karier, tuntutan dari keluarga maupun masyarakat, serta masalah keuangan.

Gangguan mental dapat disembuhkan dan dapat juga terjadi kekambuhan, yang terpenting adalah komitmen dan konsisten dalam melakukan pengobatan dan perawatan, serta dukungan sosial yang cukup bagus. Di Indonesia gangguan mental sangat diprioritaskan karena dampak dari gangguan kesehatan mental adalah menurunnya produktivitas dan menurunnya aktivitas sehari-hari.

Sedangkan merurut Bapak M. Rosyidul 'Ibad, S.Kep., Ns., M.Kep.
" Mental health atau kesehatan mental adalah kesehatan jiwa, mulai dari bayi sampai lanjut usia sudah melekat aspek-aspek kejiwaan atau kesehatan mental."

Kesehatan mental bukan hal yang tabu, beberapa masyarakat menstigma odgj untuk dijauhi, padahal hal tersebut tidak benar. Gangguan mental merupakan penyakit yang ada sebab akibatnya dan semua orang beresiko terkena gangguan mental. Salah satu contoh gangguan mental adalah bipolar. Bipolar disebabkan oleh tekanan misalnya stress.

Kesehatan mental merupakan hal utama untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Mulai dari ucapan, berbuatan dan perilaku. Kesehatan mental yang baik ditunjukan dengan tidak mudah Insecure rapuh dan menjadi pribadi yang kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun