Mohon tunggu...
Nanda Nuriyana SSiTMKM
Nanda Nuriyana SSiTMKM Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Praktisi dan Akademisi

BERTUGAS DI RUMAH SAKIT dr FAUZIAH BIREUEN BAGIAN KONSELOR HIV AIDS

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

IDF 2022: Industrialisasi Digital Merupakan Langkah Menuju Transformasi Perekonomian Maju

21 Desember 2022   23:59 Diperbarui: 22 Desember 2022   00:25 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

IDF 2022 memberikan ruang interaksi dan bertukar ide serta gagasan terkait masa depan industrialisasi untuk pembangunan Indonesia. Selain membahas tentang masa depan industrialisasi Indonesia dan perannya untuk mencapai Visi Indonesia 2045 (Bappenas.go.id)

Indonesia Development Forum (IDF) 2022 yang mengusung tema “The 2045 Development Agenda : New Industrialization Paradigm for Indonesia’s Economic Transformation" Merupakan acara puncak yang diselenggarakan oleh Kementerian PPN/Bappenas di Bali, pada tanggal 21-22November 2022

IDF juga menjadi ajang diluncurkannya Rencana Induk Pengembangan Industri Digital Indonesia 2023-2045 dan Peta Jalan Pengembangan Ekosistem Industri Kedirgantaraan 2022-2045,” ujar Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti.

Acara Puncak IDF 2022 bertema “The 2045 Development Agenda: New Industrialization Paradigm for Indonesia’s Economic Transformation” digelar sebagai penutup rangkaian IDF IDEA Series 2022: Inspire, Imagine, dan Innovate yang telah berlangsung sepanjang 2022. IDF menghasilkan masukan bagi strategi pembangunan untuk meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan nasional. IDF juga menjadi ajang partisipasi publik dan mitra pembangunan untuk ikut aktif terlibat dalam diskursus pembangunan nasional. Pernyataan ini sesuai dengan laman yang dilansir oleh penulis  dari bappenas.go.id

Re-industrialisasi akan menjadi kunci penting dalam transformasi ekonomi Indonesia seiring dengan membaiknya perekonomian bangsa di era revolusi 4.0, peningkatan share industri pengolahan terhadap produk domestik bruto juga menjadi prioritas. “Industrialisasi ke depan harus menjawab kebutuhan lifestyle baru, yang sustainable, smart, and functional. Konsumen-konsumen kita semakin pandai, semakin smart, maunya affordable dan canggih. Dengan demikian juga model-model bisnis akan berubah, permintaan tenaga kerja  berubah dan demikian juga pembiayaan juga berubah,” ujar Menteri Suharso.

IDF juga membahas gagasan baru terkait strategi industrialisasi terutama untuk meningkatkan nilai tambah produktivitas, kualitas SDM, dan merespons dinamika perkembangan global dan digitalisasi di era kekinian yang semakin maju. 

Tenaga kerja indonesia tidak menjadi pembuat (maker) tetapi mereka hanya menjadi penjual (trader) karena masih beranggapan kalau dapat membelinya dengan harga murah mengapa harus membuat barang tersebut. Perlu perubahan mindset kepada para pelaku ekonomi kita, adanya produk kompleks dari penghasil bahan baku sampai menjadi produk berkualitas secara branded. 

Demikian halnya, saat Indonesia terhenti di industri tekstil padahal negara ini merupakan  penghasil nikel terbesar yang dapat mengolah bahan bakunya menjadi baterai Lithium dan lain-lain secara kompleks, bukan sebaliknya mengeksport bahan baku ke negara maju lainnya. 

Kita terlalu puas pada satu titik sebagai penjual tanpa pernah berpikir jauh kedepan menjadi pembuat produk (produsen) apalagi generasi trader, buyer. Mereka rajin membelanjakan uangnya dengan membeli produk-produk luar negeri yang mahal. Jiwa konsumtif tanpa terencana sedikit demi sedikit perlu dikikis demi membudayakan cinta produk negara sendiri.

Dari itu industri kita sudah sepatutnya memiliki suatu komitmen progresif, dari unsur bahan baku, SDM berkualitas, produk yang bermutu serta marketing meluas yang terintegrasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun