Mohon tunggu...
Nanda Nuriyana SSiTMKM
Nanda Nuriyana SSiTMKM Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Praktisi dan Akademisi

BERTUGAS DI RUMAH SAKIT dr FAUZIAH BIREUEN BAGIAN KONSELOR HIV AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Penyesalan Raja Singa

6 Desember 2021   06:04 Diperbarui: 6 Desember 2021   06:06 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku ceritakan kembali kisah ini supaya mendapatkan pelajaran bermanfaat bagi semuanya. Diangkat dari berbagai kasus yang pernah ada dan telah dirubah beberapa bagian.

Kisah ini dimulai sejak kepulangan Aang dari kota J seminggu yang lalu. Kota asalnya di AB, adalah kota kecil yang sangat tenang tanpa hiruk pikuk keramaian.

Selang beberapa hari tiba di rumah, ia pun mengalami kurang enak badan, lemas, menggigil dan demam, dengan temperatur suhu tubuh mencapai 39.5 c, dan lebih tidak nyaman lagi ketika buang air kecil ke kamar mandi terasa perih. 

"Maaf, ia mengeluh alat kelaminnya memerah di sertai keluar nanah seperti susu kental manis."

Lalu Aang menceritakan perihal sakit ini pada ibu dan beliau mengajaknya konsultasi ke klinik D. Keesokan hari, mereka mendatangi sebuah klinik untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin. Seorang perawat menyambut mereka dengan senyum khasnya, santun dan ramah.

"Permisi....?! dokter Cantika, ada?" tanya Aang pada Suster yang duduk di meja depan.

"Ouh, ada bang! silakan masuk dan menunggu antrian dulu, bang!"ujarnya.

Suster pun memberitahukan kedatangan pasien dengan antrian nomor terakhir.

"Maaf, dokter! kita ada pasien satu lagi," tukas perawat seraya menoleh ke arah pasien yang duduk di pojokan.

Terlihat seorang lelaki gagah dengan raut wajah memerah, ia mengernyitkan sudut alisnya sambil meringis menahan rasa nyeri. Seketika pandangan perawat tertuju pada sosok lelaki itu.

 "Aang belum bisa duduk tenang sebelum ketemu dokter. Rasa perih bercampur ngilu serasa membuat tak nyaman. Lama amat, giliranku," nyelutuk Aang sembari mondar mandir di pojokan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun