Mohon tunggu...
Nanda Nuriyana SSiTMKM
Nanda Nuriyana SSiTMKM Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Praktisi dan Akademisi

BERTUGAS DI RUMAH SAKIT dr FAUZIAH BIREUEN BAGIAN KONSELOR HIV AIDS

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gairah Senandika

28 Oktober 2021   18:00 Diperbarui: 28 Oktober 2021   18:06 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tidak masalah telat sampai di tujuan. yang dilihat Tuhan itu bukan akhir, tapi bagaimana kita berusaha."~ Nirania

Aku hanyalah wanita malam yang bekerja mencari sesuap nasi, aku baru melakoninya sejak ditinggalkan oleh suami, terlena dalam pelukan wanita lain. Profesi esek-esek ini  baru kutekuni sebulan yang lalu, tanpa tersadar menjerumuskan diriku ke lembah nista.

Akibat ulah kedekatan dengan seorang teman. Ia yang memanfaatkan situasi keuanganku hingga kian terpuruk, hiks.

Hidupku di perantauan jauh dari sanak keluarga. Tiada satupun yang mau membantu kesulitan ini. Konon, melirik pun sebelah mata, bahkan pura-pura amnesia.

Pada saat itu aku mengalami sakit parah, sampai menyebabkan rambut rontok bahkan hampir botak. Aku tidak memiliki uang sepeser pun untuk berobat ke dokter. Sungguh, kawanku berbaik hati meminjamkan uang untuk membeli obat-obatan.

Aku sembuh, ya Allah. Namun, mau membayar uang temanku ini bagaimana caranya?

"Milah, gimana kalau kerja di salonku aja," Rum menawari pekerjaan yang mungkin bisa menjadi sumber pundi-pundi emas buatku, hingga mampu melunasi hutang piutang dengannya.

"Aku mau Rum, asalkan halal dan bisa kupakai sebagai cicilan hutang padamu," jawabku semangat!

Keesokan harinya, aku udah siap masuk kerja, bahagia rasanya punya teman yang baik budi dan murah hati.

Rum, mengantarkan diriku pergi kesalon untuk bekerja, aku pikir ini adalah berkah rahmat yang tiada habisnya. Ternyata temanku seorang mucikari gelap yang memuluskan keinginan para bos dan lelaki belang pemuas nafsu.

Aku dikenalkan dengan Badrun lelaki kaya raya tetapi haus belaian kasih sayang wanita janda. Acapkali dia memesan wanita janda untuk memuaskan hasratnya. Ada janda genit, matre dan janda kembang. Aku salah satu janda yang di incarnya, melalui Rum dia selalu mengawasiku. Ternyata hutang dari Rum adalah uang Badrun si kaya raya itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun