Mohon tunggu...
Nanda Nuriyana SSiTMKM
Nanda Nuriyana SSiTMKM Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Praktisi dan Akademisi

BERTUGAS DI RUMAH SAKIT dr FAUZIAH BIREUEN BAGIAN KONSELOR HIV AIDS

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Like Father Like Son

20 Juli 2021   01:30 Diperbarui: 20 Juli 2021   01:43 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pexels.com/brettsayles

Penulis sangat tertarik dengan kata-kata "Like Father Like Son" sebuah kata yang menggambarkan begitu besar pengaruhnya sosok lelaki bernama ayah terhadap anak lelaki dan perempuannya sehingga perilaku anak merupakan cerminan dari ayahnya. 

Paul Amato, sosiolog yang mempelajari hubungan antara orang tua dan anak di Pennsylvania State University mengatakan, ayah yang terlibat aktif dengan anak-anaknya akan membuat mereka tumbuh dan berkembang lebih baik, juga menegaskan jika yang terpenting adalah kualitas hubungan, bukan kuantitasnya (guesehat.com) 

Pasalnya, banyak ditemukan kasus ayah memiliki banyak waktu untuk anak, tetapi tidak pernah berkomunikasi dengan baik kepada anak. Ayah dengan sifat ini cenderung berperilaku negatif, seperti berkata kasar, mudah emosi, dan terkadang sampai melukai sang Anak. 

Menurut sumber ahli, peranan komunikasi orang tua sangat penting dalam memulai kehidupan, kedekatan hubungan mereka memperkuat perlekatan emosional anak dalam bertumbuh kembang. 

Beberapa pasangan yang menikah di usia muda menemukan banyak rintangan yang harus dihadapi berujung sebuah kegagalan dalam membina hubungan. Perbedaan kecocokan terkadang menjadi masalah yang timbul serius. Ujian demi ujian dilalui dengan penuh kesabaran berharap suatu saat menjadi lebih harmonis. 

Seiring usia perkawinan membuahkan hasil dengan memboyong beberapa orang momongan. Kesabaran melalui badai perkawinan, perihnya kehidupan menjadikan salah satu dari pasangan nekad mengambil jalan pintas. Dalam peristiwa ini kehidupan ekonomi sangat menunjang pasangan muda bertahan sehingga harus memilih berujung perceraian. 

Sungguh berat hubungan di awal dalam menata butuh saling support. Kekosongan hati dan.jiwa melibatkan perasaan mendalam. Lelaki harus berani menjalani risiko penuh onak duri. Tak pelak lagi keluarga kecil pun menjadi taruhan dengan berbagai dampak emosional yang akan dialami anak-anak. 

Qadarullah, ketentuan Allah menjadi terbaik, hanya sampai di sini perjodohan dengan pasanganmu. Perpisahan baik-baik jangan menimbulkan dendam kesumat di kemudian hari. Jadilah sahabat dan saudara jangan menjadi musuh bebuyutan apalagi mencuci otak anak-anak untuk saling membenci salah satu dari orang tua mereka. 

Andai seorang ibu mampu menjadi multi fungsi dalam keluarga, merawat anaknya dan mencari nafkah. Single parent merupakan kondisi yang memaksa seorang ibu dengan bersusah payah mengasuh anaknya tanpa ada pasangan yang mendampingi. 

Sebaliknya anak-anak yang dididik oleh single daddy itu sangat luar biasa langkanya. Sebagai pencari nafkah dan merangkap menjadi pemimpin di rumah tangga. Sekilas sangat kerepotan dalam mengasuh anak-anak yang masih kecil, tetapi sebuah tekad dan keinginan untuk melindungi buah hatinya, sungguh luar biasa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun