Mohon tunggu...
Nanda Nuriyana SSiTMKM
Nanda Nuriyana SSiTMKM Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Praktisi dan Akademisi

BERTUGAS DI RUMAH SAKIT dr FAUZIAH BIREUEN BAGIAN KONSELOR HIV AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Seksio Caesaria (SC) Pilihan Terakhirku

10 Juli 2021   15:15 Diperbarui: 10 Juli 2021   15:35 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peristiwa penuh berkesan dalam hidupnya, ketika seorang ibu melewati masa-masa tersulit, pengorbanan nyawa bagaikan lepas dari raga. Perjalanan menyusuri penantian panjang menjadikannya anugerah terindah bagaikan untaian mutiara berharga selaksa makna. Sakitnya hilang menjelma hadirnya si bayi mungil yang ngangenin di hati.

Beberapa waktu lalu, sering wara-wiri tentang topik Seksio Caesaria di berandaku. Ada yang gondok  marah, souzon dan bermacam pikiran penuh tanda tanya. Prasangka positif atau negatif terhadap dunia medis khususnya di bagian kebidanan. 

Siapa yang pernah di Seksio Caesaria? Ia pasti tahu bagaimana gambaran sakit yang dialaminya bukanlah hal main-main, melainkan bertaruh nyawa. Pejuang seksio tidak semudah yang dibayangkan, kemungkinan terjadi hal di luar prediksi, bahkan cenderung taruhan maut di meja operasi atau di ruang ICU (intensif care unit).

Apapun istilahnya, melahirkan normal adalah idaman semua wanita. Dulu sekitar 21 tahun silam, sangat ngetrend bumil (ibu hamil) dengan tindakan operasi SC terencana sesuai prosedur dan di bawah pengawasan dokter SpOG. Pasien dapat memenuhi keinginan kapan dan di mana rencana untuk lahiran bayinya, jadwalnya berkonsultasi dengan tim medis. 

Ada bumil berdalih tidak sanggup menahan rasa nyeri menjelang lahiran bayi. Mereka juga sangat takut terjadinya robekan jalan lahir tak beraturan, rusak organ vital kewanitaan, bahkan berujung ketakutan ditinggal suami selingkuh atau di poligami. Sungguh pemikiran klise.

Seiring kemajuan zaman dan canggihnya peralatan, jalan lahir yang sudah dilalui oleh si bayi dapat normal kembali layaknya masih perawan. Bagaimanapun tingkat robekan jalan lahir dapat direparasi ulang, bahkan ada yang memilih cara vaginoplasty. 

Organ ini fantastis lentur apalagi dilatih dengan senam kegel yang fungsinya menguatkan otot-otot kewanitaan. Tanpa kejadian apa-apa, tanpa berjejak dan plong rasanya.

Sekarang orang berlomba-lomba ingin melahirkan normal, konon belum sah bagi seorang ibu bila tidak mengalami proses normal. Nah, misalnya  ada indikasi melahirkan normal, ngapain harus repot-repot di seksio caesaria?

Aku bangga mendapati wanita melahirkan normal. Suatu kebahagiaan tersendiri seperti kebiasaan nenek moyang kita pada tempo dulu. Namun, apalah daya saat bermasalah dalam melahirkan normal maka tindakan Seksio Caesaria menjadi pilihan tepat untuk menyelamatkan hidup si ibu dan bayi.  

Jika ada yang berpendapat, medis suka-suka hati melakukan Seksio Caesaria itu sangat keliru. Argumen seperti itu mungkin hanya mereka-reka pengalaman sendiri atau orang lain sehingga berani menggiring opini di media sosial. Belum adanya pembenaran tentang pendapat orang-orang tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun