Mohon tunggu...
Nancy S Manalu
Nancy S Manalu Mohon Tunggu... Lainnya - I am K-lover

To understand yourself, write

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

I Am Not A Girl Not Yet A Woman

11 Desember 2021   19:23 Diperbarui: 11 Desember 2021   19:25 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pertama kali mendapat menstruasi adalah ketika duduk di bangku SMP kelas 3 usia sekitar 15 tahun, dengan sifat yang agak tomboy, sangat bersyukur kala itu yang menantikan datangnya ini. 

Begitu bangun tidur, melihat ada bercak darah di pakaian dalam, kaget dan teriak memanggil mama saat di kamar mandi : Ma, lihat ada darah, aku udah dapat haid. 

Seperti dapat lotere saja, ada perasaan antara bingung, setelah ini harus apa karena pertama kali dan senang. Sempat agak khawatir diantara mama dan aku, kenapa sudah 'gede' koq belum ada tanda-tanda kewanitaan ini muncul, sementara baik di lingkungan teman-teman di sekolah dan di sekitar rumah, anak gadisnya yang rata-rata seusia saya sudah pada menstruasi. Bahkan teman saya saat duduk di bangku kelas 6 SD sudah ada beberapa yang dapat. 

Wajar ya, karena di beberapa artikel kedokteran, mengalami menstruasi di beberapa orang dimulai saat usia 11 tahun, tapi saya belum pernah membaca artikel tentang faktor apa yang mempengaruhi cepat atau lambatnya seseorang mengalami menstruasi pertamanya. 

Mitos yang pertama kali saya dengar perihal ini sejak dulu adalah anak perempuan yang badannya terlihat 'subur', biasanya yang cepat dapat menstruasi. Entah apa hubungan antara badan besar dengan cepat dapat haid ini. 

Tubuh saya kala SD tergolong kurus dan kecil. Dan memang sesuai dengan hal umum yang diketahui, bahwa peralihan perubahan fisik akan dialami saat telah mendapat menstruasi. 

Ketika SD itu, katakanlah teman saya si E ini, yang mendapat haid pertamanya di sekolah dan membuat sedikit 'kehebohan' kala itu dikalangan anak seusia kami, badannya besar dan sepertinya semakin berisi, jadi seperti kakak diaantara kami yang kecil-kecil. Di SMP, saya dan si E tidak satu sekolah dan tidak pernah bertemu.

Saat SMU, kami bertemu kembali karena satu sekolah. Agak kaget, kenapa badannya jadi lebih pendek ketimbang saya. Mungkin, ketika mendapat menstruasi pertama kali, tubuh kita juga mengalami perkembangan tinggi badan yang pesat, jadi mungkin ketika dia yang duluan mendapat itu, tubuhnya lebih dulu berkembang dan berhenti, sementara saya masih menunggu 'datangnya' itu dan ketika saatnya tubuh saya pun bertambah tinggi dan berat.

Ibu saya juga sempat agak khawatir dengan masalah 'lamanya' anak gadis keduanya ini mendapat menstruasi karena putri pertamanya (kakak saya), menstruasi saat kelas 1 SMP. 

Ketika seorang temannya datang berkunjung ke rumah, saya teringat, dan sempat mencuri dengar percakapanmereka tentang hal ini : Tak masalah itu, kata si temannya, 'Nanti juga dapat dia, malah bagus lama dapatnya berarti nanti lama juga dia mengalami menopause'. Mungkin ada logika pendek yang tersirat, 'yang cepat dapat menstruasi berarti cepat juga menopausenya nanti, begitu pula sebaliknya'.

Dikutip dari laman Alodokter, Menstruasi adalah keluarnya dari vagina sebagai akibat siklus bulanan yang dialami wanita. Siklus ini terjadi secara alami dan merupakan bagian dari proses organ reproduksi wanita untuk mempersiapkan kehamilan. Menopause adalah penurunan alami pada hormon reproduksi ketika seorang wanita mencapai usia 40-an atau 50-an. Jadi, menopause ini adalah akhir dari wanita mendapat menstruasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun