Mohon tunggu...
Nanang Setiana
Nanang Setiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Imers, SEO Specialist, Web Content Writer, Web Dev, Blogger.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Banjir Ciledug Cirebon Sampai Seatap Rumah Warga (Situasi Terkini Tinjauan Langsung Dari Lokasi)

26 Februari 2018   03:30 Diperbarui: 10 Maret 2018   09:20 4875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banjir Ciledug Cirebon, air meluap hingga seatap rumah (Tanggal 23 Februari 2018 dini hari)

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
"Selain orang tua yang ditolong ustadz Aksan untuk naik ke atap rumah. Kami juga melihat Ustadz Aksan menggendong anak kecil untuk turut diselamatkan bersama kami menaiki atap rumah. Usai menolong anak kecil tersebut, Ustadz Aksan tidak langsung turut naik ke atas atap. Dia ke arah timur untuk kembali menyisir untuk memberikan pertolongan warga di sebelah selatan desa"Lanjut Hendra.

Sampai hari ini (Tanggal 26 Februari 2018), suasana kampung belum kondusif

Pasca Banjir Ciledug Cirebon 23 Februari 2018, suasana kampung di Ciledug Lor yang terdampak banjir belum kondusif (Situasi terkini sampai dengan tanggal 26 Februari 2018). Banjir surut setelah melebihi sekitar 22 jam. Dan pada tanggal 25 Februari 2018 (H + 2 pasca banjir besar), suasana kampung masih lumpuh. 

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Lumpur ada dimana-dimana, barang-barang milik warga masih berserakan akibat banjir, air dan listrik mati, bahkan pada tanggal ini salah satu warga terdampak banjir atas nama ibu Ilah telah meninggal dunia. Dikabarkan berdasarkan cerita warga, bu Ilah termasuk 1 dari banyak warga yang menyelamatkan diri di atap rumah. Artinya Almarhumah Ibu Ilah sama seperti yang tertahan di atas tangga lainnya telah menahan lapar dan haus lebih dari 14 jam.

Kondisi psikologi warga sebelum banjir

Blok Pamosongan Desa Ciledug Lor merupakan Desa kecil di ujung timur Provinsi Jawa Barat. Kesehariannya di desa ini, aktivitas warga berjalan penuh keindahan khas desa. 

Di sebelah selatan desa, banyak warga yang memilih usaha pembuatan gerabah, mulai dari cowet (nama lain piring yang terbuat dari tanah liat), kendi (biasa dipakai oleh perawat untuk menaruh ari-ari bayi yang baru lahir), dan lainnya. 

Di sebelah utara desa, banyak warga yang memilih usaha dengan berdagang di pasar, di alun-alun kecamatan, atau berdagang keliling. Beberapa lainnya bekerja sebagai PNS, Guru, tukang bangunan, tukang ojek, dan lainnya. 

Banyak juga yang merantau di luar kota. Beberapa perantau ada yang sukses hingga berkarya di bidang animasi internasional, adapula yang sampai melanjutkan ke jenjang pendidikan pasca sarjana dan diterima bekerja di Kementerian. Beberapa lainnya merantau sebagai pedagang kecil menengah, tukang bangunan, buruh pabrik, dan lainnya.

Secara umum dapat dikatakan Desa Ciledug Lor penuh dengan kemandirian dan kerukunan khas desa. Kaum perempuan di desa ini mayoritas menjadi ibu rumah tangga. Kebanyakan laki-laki di desa ini adalah pengemar berat olah raga sepak bola. 

Klub Sepak Bola di Desa Ciledug Lor ini dinamai Sanggarung FC. Salah satu alasannya adalah karena lokasi lapangan hijau ini relatif dekat dengan sungai Cisanggarung atau kali Sanggarung. Hanya saja pada tanggal 23 Februari 2018 kemarin, Sanggarung menyapa lebih keras. Ia datang merubah lapangan hijau laksana menjadi danau. Serta meluapkan airnya hingga merendam kampung hingga banjirpun seatap rumah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun