Bagi saya tour the warung selalu memberikan pengalaman baru, seperti saat marung di Trenggalek saya mendapatkan ilmu narimo. Setelah dipikir-pikir, dan didalami, sedalam-dalamnya sikap narima sangat penting dalam mewujudkan kehidupan sejati. Dan ini jarang kita temukan di restoran-restoran, diskotik, mall, dan sebagainnya. Sebab di dalamnya tidak ada pelajaran sederhana, seperti kita empati terhadap situasi mlarat/ miskin, tidak punya apa-apa, ikut merasakan naiknya harga garam, juga parahnya harga pajak.
Di dalamnya selalu disuguhkan sesuatu yang serba mewah, bahkan orang (maaf) yang aslinya miskin sok-sokan menampakkan ketercukupannya. Aktivitas-aktivitas seperti itu yang kadang bisa melupakan untuk memikirkan hal-hal kecil dibaliknya. Sekaligus menjadi salah satu alasan saya kenapa sering tour the warung. Sebab ibarat makanan komposisinya lengkap. Kita tidak saja disuguhkan rasa manis, rasa daging, tapi juga rasa-rasa lain yang unik.  Â
Mari, sesekali alihkan tourmu untuk pergi ke warung. Sampai menyelam ruang diskusi sederhana. Tour untuk kesenangan sesaat saja itu sudah biasa. Tapi alangkah indahnya kita mendapatkan kenikmatan perjalanan dengan kaum warungan, yang hikmahnya bisa menjadi semacam ilmu sepiritual. []