Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sederhana, tapi Berefek

20 Maret 2023   22:10 Diperbarui: 21 Maret 2023   16:26 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Segitiga yang ditulis oleh Eyang Sapardi Djoko Darmono | Foto: Dokumentasi Pribadi

Buku berikut yang saya baca malah "Segitiga", sekuel dari novel Hujan Bulan Juni.

Awalnya saya agak kurang mengerti dengan alur ceritanya, tapi karena penasaran, saya baca ulang, hingga akhirnya tidak bisa berhenti membalikkan lembaran kertas sampai halaman akhir.

Dan lagi, alurnya begitu sederhana, bercerita tentang seorang penulis dan peran-peran dalam novelnya seakan hidup dan berusaha membuat karakter sendiri, memberontak dari karakter yang sudah diciptakan oleh penulis. 

Pesan moral yang disampaikan begitu tersirat, dan hanya bisa dipetik oleh si pembaca sendiri. Dan pesan moral tersebut memiliki makna sangat dalam bagi saya, yang saat itu sedang mempertanyakan kehidupan (Hoho.. sok dalem aja saat itu).

Saya selalu kagum pada orang yang menulis hal atau topik yang begitu sederhana dan sehari-hari bisa jadi tidak terlalu kita anggap penting. 

Tapi begitu orang tersebut menulisnya, rasanya hal sederhana itu memiliki makna yang dalam, bahkan patut kita jadikan sebuah wawasan ataupun perenungan.

Sebut saja Pramoedya Ananta Toer, sang sastrawan yang tulisannya juga mendunia, bahkan dijadikan materi pelajaran sastra diberbagai negara.

Dua Sastrawan Indonesia yang karyanya sampai saat ini masih dinikmati generasi penerus dari dalam dan luar negeri | Foto: Canva.com/Dokumentasi pribadi
Dua Sastrawan Indonesia yang karyanya sampai saat ini masih dinikmati generasi penerus dari dalam dan luar negeri | Foto: Canva.com/Dokumentasi pribadi

Padahal bisa dibilang masa era Pramoedya Ananta Toer dan Sapardi Djoko Damono saat masih muda, pendidikan bukanlah hal yang mudah didapatkan. Begitu juga informasi, pastinya masihlah tidak terlalu mudah diakses.

Tapi beliau berdua mampu "menggoyang" sastra di dunia. Hingga kini, tulisan beliau berdua masih bisa kita nikmati. Padahal usia tulisannya bisa jadi sudah bisa kita anggap benda bersejarah.

Dua buku dari antara banyak buku Pramoedya yang alur ceritanya sangat menyentuh hati | Foto: Dokumentasi pribadi
Dua buku dari antara banyak buku Pramoedya yang alur ceritanya sangat menyentuh hati | Foto: Dokumentasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun