Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sepuluh Tahun Mendatang, Batik Tulis Akan Punah, Bisakah?

18 Agustus 2021   10:50 Diperbarui: 19 Agustus 2021   13:54 1019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu koleksi Batik Tulis Museum Batik Yogyakarta yang bermotif Lereng. Batik ini baru setengah jadi | Dokumentasi Pribadi

Kemudian ada Swargaloka Art yang berisi penari-penari muda yang sangat lentur dan gerakannya sangat estetik saat menarikan tarian daerah. Bahkan mereka sangat kreatif sekali dengan memadukan musik tradisional dengan modern. Sangat memukau.

Tidak lupa ada Woro Mustiko, sinden sekaligus dalang muda yang sangat berbakat. Ia mendapatkan banyak dukungan dari para penonton, terlihat dari komentar di YouTube. Hanya saja sayang sekali, ia tereleminasi di ajang Indonesian Idol.

Khawatirnya, kalau seni membatik ini tidak diperhatikan eksistensinya, bisa saja berbahaya untuk eksistensi budaya Indonesia ke depannya. 

Tidak menutup kemungkinan, Batik yang telah diakui seluruh dunia sebagai milik Indonesia, akan terhapus, atau bisa saja tergeser menjadi milik negara lain. 

Negeri Jiran bisa saja memilikinya sewaktu-waktu, mengingat budaya milik negeri mereka dengan negeri kita hampir sama persis.

Atau budaya seni membatik bisa saja berpindah tangan ke negara Jepang. 

Lantaran Indonesia kini sedang membangun hubungan persahabatan dengan negeri Sakura, salah satunya dalam bentuk pengajaran kreasi seni membatik.

Desain para peserta lomba yang berasal dari negeri Sakura, Jepang. Foto ini merupakan tangkapan layar dari Instagram @batikkerisindo
Desain para peserta lomba yang berasal dari negeri Sakura, Jepang. Foto ini merupakan tangkapan layar dari Instagram @batikkerisindo

Pada Mei 2021 lalu, saya sempat mengikuti webinar KBRI Tokyo (perwakilan Indonesia di Jepang) yang bekerja sama dengan Batik Keris. 

Mereka mengadakan lomba membuat batik, dan peserta lombanya adalah anak muda Jepang.

Perlombaan tersebut disambut dengan sangat antusias oleh para pesertanya. Saya rasa ada faktor memang masyarakat Jepang sangat menghargai kesenian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun