Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Rangkap Tugas Bagai Filosofi Teh

14 Agustus 2021   12:50 Diperbarui: 14 Agustus 2021   13:06 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rangkap tugas bagai filosofi teh | Dokumentasi Pribadi

Merangkap tugas merupakan suatu hal yang menurut saya agak sulit dihindari dalam pekerjaan. Hanya saja perasaan saat merangkap tugas, ada yang ikhlas, terpaksa, dan ada juga yang berharap-harap cemas. 

Kebetulan saya selalu bekerja di perusahaan, yang dimana mengharapkan karyawan bekerja secara rangkap. Dipikir-pikir sepertinya ada unsur takdir juga selalu bekerja diperusahaan yang tipenya seperti itu.

Perasaan yang saya rasakan dari saya yang mengerjakan ikhlas, berharap-harap cemas menunggu bonusnya, sampai pernah juga dikerjakan dengan ngedongkol berat. Tentu itu dikerjakan di perusahaan yang berbeda-beda. 

Saya sangat senang bekerja rangkap tugas apabila memiliki rekan kerja, atasan dan pemimpinnya yang sportif dan bisa menghargai hasil kerja orang lain. 

Tapi serasa bekerja di neraka, ketika pekerjaan rangkap tugas dilakukan, dengan memiliki rekan kerja, atasan ataupun pemimpin yang memiliki prinsip "gue kan dah bayar! Kerjain dong semuanya!", mungkin saat itu kalau saya terlihat sedang mencuci tembok, maka pekerjaan cuci tembok pun akan diberikan pada saya, dan dianggap sebagai kewajiban karena sudah digaji. Sarkasmenya seperti itu.

Namun rangkap tugas, ternyata tidak selamanya buruk, ada kelebihan-kelebihan yang sudah disebutkan dalam tulisan beberapa kompasianer lain, seperti Pak Irwan Rinaldi, Mas Taura, Mas Budi, dan masih banyak lagi. Asalkan kita pribadi memahami batasnya, seperti yang ditulis oleh Mba Melisa Emeraldina dan Pak I Ketut Suweca.

Pengalaman, penambahan skill, bukti agar bisa mendapatkan promosi jabatan, penambahan gaji dan seterusnya, bisa memberikan manfaat yang baik. 

Nah, kebetulan semalam saya menonton channel YouTube Kraton Jogja tentang Jamuan Minum Teh. Kaget juga ternyata teh yang biasa saya minum itu memiliki filosofi, sejarah, dan manfaat yang sangat banyak. Ingin informasi yang lebih banyak tentang filosofi tentang teh, maka saya googling artikelnya, dan ternyata ada.

Hebat sekali Indonesia ini, bahkan teh saja ada filosofinya!

Oke, dari sana saya ceritanya bikin cocoklogi antara rangkap tugas dengan filosofi teh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun