Padahal kalau kita runutkan, perilaku tidak mematuhi protokol kesehatan lah yang memicu rentetan akibat yang akhirnya malah merugikan diri kita sendiri.
Ketika pemberontakan terjadi, lantas yang akhirnya susah siapa? Tentu kita semua, tanpa memandang etnis ataupun kelas sosial.Â
Akan ada banyak korban jiwa ketika ada pemberontakan terjadi. Masih ingat kasus demonstrasi yang seringkali terjadi, kan? Ada penembakan, ada baku hantam, dan seterusnya.
Andai kita mendesak pemerintah untuk tidak mengikuti peraturan internasional, tentu Anda sendiri bisa menjawab, bagaimana nasib kita tanpa bantuan utang dari negara lain? Akankah kita menjadi lebih makmur? Belum tentu, malah bisa jadi semakin terpuruk.
Akan ada baiknya saat ini, patuhilah protokol kesehatan demi keamanan bersama, dari segi ekonomi, sosial dan kesehatan.Â
Ada kalanya kita tidak perlu menunjukkan bahwa diri kita lebih pintar ataupun lebih hebat dari orang lain, akan tetapi pikirkanlah situasinya lebih panjang lagi, apa akibat dari perilaku kita untuk jangka waktu dalam beberapa tahun kemudian.Â
Jangan sampai semakin banyak korban COVID, mari kita tingkatkan empati kita terhadap saudara kita. Coba kita bayangkan bagaimana rasanya kehilangan orang yang kita sayangi atau kita kenal, pasti ngilu banget, bahkan sedih saja rasanya sudah sampai tidak bisa berkata-kata.
Jadi ketika Anda memberikan saran pemberlakuan lockdown ataupun mempercayai adanya konspirasi, mungkin Anda benar, tapi mohon dipertimbangkan lagi sisi-sisi lainnya secara keseluruhan.
Salam sehat