Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

"Traveling" Hemat ke Jerman Selama Corona

6 Mei 2021   06:58 Diperbarui: 6 Mei 2021   14:00 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Jalur Bersepeda di Sepanjang Danau Hintersee(Badan Turis Nasional Jerman (GNTB) via PRecious Communications)

Kebisingan hal kecil sekalipun, seperti memotong rumput dengan menggunakan mesin, bisa membuat tetangga terganggu, dan mereka berhak menegur si pemilik rumah. Apabila pemilik rumah tidak bisa ditegur, atau si tetangga terlalu kesal, maka tetangga pun bisa saja melaporkan pemilik rumah kepada pihak berwajib, karena ketenangan dalam bertetangga diatur dalam peraturan negara.

Ketenangan dan kesunyian di hari Minggu, ternyata memiliki latar belakang sejarahnya yang hingga kini masih dilestarikan dan dihormati oleh orang Jerman untuk terus dilakukan. 

Di situ saya merasa sangat kagum pada kebiasaan orang Jerman. Saya anggap tadinya orang Eropa itu sangat bebas, sebebas-bebasnya. Tapi tidak menyangka di balik kebebasannya, ternyata mereka tetap mematuhi peraturan yang ada, menghargai waktu orang lain, menghormati tetangga dan budayanya yang sudah ada. 

Traveling ke Jerman dengan berimajinasi melalui bacaaan buku mengurangi kejenuhan berada di rumah saja, seakan imajinasi ini benar-benar membawa saya bepergian, apalagi ditemani dengan makanan dan minuman, yang membuat seolah-olah benar berada di sana. 

Lumayan lah tidak jenuh-jenuh banget di rumah, sekaligus sangat hemat biaya, karena saya hanya keluar uang untuk membeli bahan makanan, dan keluar tenaga saja untuk memasak makanan, itu pun cuman sebentar. 

Nilai plusnya juga dari traveling cara ini, wawasan tentang sejarah dan budaya negara lain pun bertambah. Membuat saya mengintropeksi diri untuk lebih disiplin lagi terhadap waktu, menjaga hubungan antar tetangga dengan menghormati waktu istirahat mereka, dan terus melestarikan budaya negeri yang positif dan memberikan manfaat bagi diri sendiri dan sekitar.

Belajar dari seorang penulis, Agustinus Wibowo, dalam bukunya Selimut Debu. Bahwa traveling akan lebih bermakna nilainya kalau kita mengenal lebih jauh tentang sejarah dan budaya setempat, sekaligus melakukan kontemplasi, pelajaran apa yang didapat untuk diri kita. 

Tulisannya, membuat pikiran saya terbuka agar ketika traveling, saya tidak sekadar menguber foto dan keestetikannya, tapi cerita di balik tempat wisata yang saya kunjungi dan makna bagi kehidupan saya. 

Dengan begitu traveling dengan buku Insight Germany ini, menurut saya, sangat memberikan makna dan membuat belajar cara menjadi warga negara yang baik. Tidak hanya terus menuntut hak, akan tetapi juga mesti menjalankan kewajiban dalam berwarga negara dengan mematuhi peraturan negara, dan menghargai orang sekitar, serta merawat dengan baik tempat wisata bersejarah yang negeri kita miliki.

Jadi, bagi Anda yang sudah jenuh di rumah, tapi masih khawatir bepergian dan khawatir pula dengan kondisi finansial, mungkin ada baiknya untuk melakukan traveling melalui daya imajinasi dengan membaca buku, siapa tahu bisa me-refresh pikiran dan suasana hati. 

Link referensi saya tulis di bawah sehingga Anda bisa dengan mudah mendapatkan inspirasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun