Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kisah Inspiratif Kaum Difabel yang Lebih Memiliki Semangat Luar Biasa

6 Desember 2020   23:11 Diperbarui: 28 April 2021   09:02 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi penyandang disabilitan. (sumber: pixabay.com/Richard Revel)

Hal tersebut langsung menarik perhatian saya, karena ukuran motor yang tidak pada umumnya. Dari kaca, saya melihat bagian bangku penumpang motor, ada tongkat berjalan yang diikat, dan kerupuk yang dibungkus dalam ukuran besar.

Kemudian, mata saya langsung beralih ke arah kakinya, karena melihat ada tongkat berjalan dibelakangnya. Yap, sang pengendara tidak memiliki kaki. Tapi saya hanya melihat disatu sisi, saya tidak bisa melihat disisi sebelahnya.

Sepanjang perjalanan, saya tidak bisa menghapus pemandangan tersebut dalam ingatan. Sesampainya di kantor, saya melihat diri saya di cermin, dan tersenyum, sembari mengatakan pada diri sendiri pelan-pelan, "Semangat!". Padahal sebelum saya melihat pemandangan tersebut, rasa malas yang luar biasa menghampiri saya untuk tidak pergi bekerja.

***

Saat saya menaiki bus, ada seorang penjual kacang. Ia berjalan dengan normal ketika memasuki bus. Tidak lama kemudian, ia tersandung dan jatuh. Tubuhnya terpelanting ke depan, dan wajahnya menyerusuk ke pangkuan seorang perempuan berhijab. Perempuan tersebut sontak berteriak kaget.

"Maaf, Mbak, kaki besi saya bengkok", katanya, seraya berusaha berdiri. Kacang yang dijualnya tercecer kemana-mana. Mata saya pun langsung beralih ke kaki kirinya. 

Kaki besinya terlepas, dan ya, memang bengkok. Seorang bapak langsung berdiri dibelakang penjual kacang tersebut dan membantunya untuk duduk ditempatnya yang tadi si bapak duduk. Bapak tersebut juga mengambilkan kaki besinya dan memberikannya pada si penjual kacang.

Penjual kacang pun mengucapkan terima kasih banyak, kemudian memakai kaki besinya dengan tergesa-gesa. Ia segera kembali berdiri untuk mengumpulkan kacang yang tercecer. Namun kacang tersebut diambil oleh beberapa penumpang yang didepannya. 

Ekspresi penjual kacang mulai menunjukkan kepanikan, sepertinya ia takut barang dagangannya diambil, dan akhirnya malah nombok. Tiba-tiba ada penumpang yang menyodorkan uang kepadanya. Kemudian penumpang lain yang mengambil kacang tersebut, juga menyodorkan uang, termasuk Mbak berhijab yang tidak sengaja diseruduk oleh sang penjual kacang.

Kacangnya laris manis terjual dihari itu. Sang penjual sepertinya senang bukan main.

Baca: "Difabel" is Able

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun