Mae mulai terbuka matanya melihat situasi bahwa ada pergerakan melawan penjajahan. Apalagi ia mendengar Hiroshima dan Nagasaki telah dibom. Mae pun memasok makanan yang ia miliki dirumahnya secara diam-diam kepada pejuang dan pahlawan kemerdekaan.
Namun karena keterbatasan pendidikan, ia tidak sadar kalau dirinya sudah dipantau oleh Sersan Hiroshi. Penjaga warung, tempat Mae menempatkan pasokan makanan, dibunuh dengan cara dicekok sayur-sayur. Mae pun dipermalukan habis-habisan dengan kebayanya dirobek didepan umum dan dicambuk dengan tali pinggang Sersan Hiroshi.
Andai Mae sudah mengenyam pendidikan, saya yakin ia pasti akan menyusun taktik untuk memasok makanan supaya jangan sampai ketahuan, dan jangan sampai ada korban dalam gerakan senyapnya membantu para pejuang dan pahlawan dalam melawan penjajah.
Sayang, pendidikan Mae hanya terbatas pada bisa menulis dan membaca saja. Ia baru bisa memahami situasinya setelah mengalaminya sendiri dan orang-orang disekitarnya sangat merana.Â
Dari teater Ronggeng Kulawu ini, mata saya seperti dibuat terbuka, pendidikan bukan sekedar untuk mendapatkan selembar ijazah ataupun tiket mendapatkan pekerjaan. Pendidikan untuk membuka wawasan kita dalam menganalisis dan memahami situasi, serta membuat strategi sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan. Serta, cara kita berpikir bisa memikirkan jauh-jauh ke depan, tidak hanya untuk saat ini saja.
Pendidikan juga bukan untuk menunjukkan siapa paling sukses atau siapa yang paling pintar dengan mempermalukan kredibilitas orang lain, tapi saya rasa pendidikan dimaksudkan untuk saling membangun personal supaya sama-sama berwawasan dan cerdas.Â
Oleh karena itu, stigma pendidikan hanya untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, seharusnya diganti supaya kita bisa bertumbuh menjadi pribadi yang lebih berwawasan luas dan bisa berinovasi dengan segala pengetahuan yang kita miliki. Kita pun akan lebih bisa menerima keberagaman dan perbedaan pendapat.Â
Jadi mari kita menempuh pendidikan tinggi untuk memberikan nutrisi pada akal budi kita yang sudah diciptakan Tuhan, bukan sekedar untuk mendapatkan pekerjaan.
Untuk lebih lengkapnya, Anda bisa menonton Teater Ronggeng Kulawu di YouTube Indonesia Kaya. Mungkin Anda akan menangkap lebih banyak pesan moral lagi setelah menonton Teater yang sangat inspiratif ini.
Salam hangat :)