Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Tidak Sekadar untuk Selembar Ijazah

30 September 2020   10:59 Diperbarui: 30 September 2020   11:32 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pendidikan tidak sekedar untuk selembar ijazah | Foto : Kompas.com

Mae mulai terbuka matanya melihat situasi bahwa ada pergerakan melawan penjajahan. Apalagi ia mendengar Hiroshima dan Nagasaki telah dibom. Mae pun memasok makanan yang ia miliki dirumahnya secara diam-diam kepada pejuang dan pahlawan kemerdekaan.

Namun karena keterbatasan pendidikan, ia tidak sadar kalau dirinya sudah dipantau oleh Sersan Hiroshi. Penjaga warung, tempat Mae menempatkan pasokan makanan, dibunuh dengan cara dicekok sayur-sayur. Mae pun dipermalukan habis-habisan dengan kebayanya dirobek didepan umum dan dicambuk dengan tali pinggang Sersan Hiroshi.

Andai Mae sudah mengenyam pendidikan, saya yakin ia pasti akan menyusun taktik untuk memasok makanan supaya jangan sampai ketahuan, dan jangan sampai ada korban dalam gerakan senyapnya membantu para pejuang dan pahlawan dalam melawan penjajah.

Sayang, pendidikan Mae hanya terbatas pada bisa menulis dan membaca saja. Ia baru bisa memahami situasinya setelah mengalaminya sendiri dan orang-orang disekitarnya sangat merana. 

Dari teater Ronggeng Kulawu ini, mata saya seperti dibuat terbuka, pendidikan bukan sekedar untuk mendapatkan selembar ijazah ataupun tiket mendapatkan pekerjaan. Pendidikan untuk membuka wawasan kita dalam menganalisis dan memahami situasi, serta membuat strategi sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan. Serta, cara kita berpikir bisa memikirkan jauh-jauh ke depan, tidak hanya untuk saat ini saja.

Pendidikan juga bukan untuk menunjukkan siapa paling sukses atau siapa yang paling pintar dengan mempermalukan kredibilitas orang lain, tapi saya rasa pendidikan dimaksudkan untuk saling membangun personal supaya sama-sama berwawasan dan cerdas. 

Oleh karena itu, stigma pendidikan hanya untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, seharusnya diganti supaya kita bisa bertumbuh menjadi pribadi yang lebih berwawasan luas dan bisa berinovasi dengan segala pengetahuan yang kita miliki. Kita pun akan lebih bisa menerima keberagaman dan perbedaan pendapat. 

Jadi mari kita menempuh pendidikan tinggi untuk memberikan nutrisi pada akal budi kita yang sudah diciptakan Tuhan, bukan sekedar untuk mendapatkan pekerjaan.

Untuk lebih lengkapnya, Anda bisa menonton Teater Ronggeng Kulawu di YouTube Indonesia Kaya. Mungkin Anda akan menangkap lebih banyak pesan moral lagi setelah menonton Teater yang sangat inspiratif ini.

Salam hangat :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun