Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Glenn Fredly, Musisi Pertama yang Mampu Menemani Remaja Sedang Galau

10 April 2020   06:46 Diperbarui: 10 April 2020   07:20 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Berat bebanku
Meninggalkamu
Separuh nafas jiwaku
Sirnaa... 

Bukan salahmu
Apa dayaku
Mungkin benar cinta sejati
Tak berpihak pada kita....

Kasihku, sampai disini kisah kita
Jangan tangisi keadaannya
Bukan karena kita berbeda
Dengarkan, dengarkan lagu
Lagu ini
Melodi rintihan hati ini

Kisah kita berakhir di Januari

Begitulah cuplikan dari lirik lagu Januari ciptaan Glenn Fredly, yang sedang dirudung patah hati kala itu. 

Lagu Januari release ketika saya duduk dibangku kelas III SMP. Lagu tersebut mampu memporak-porandakan hati saya dan teman-teman yang masa-masa itu, perasaannya seperti gelas, mudah galau karena jarang digubris sama gebetan. Hehe. Tidak itu saja, bahkan lagu ini juga menjadi teman sejati salah satu sahabat saya yang cintanya kandas lantaran dirinya terlalu overprotective. 

Saat jam pelajaran terakhir Seni Musik, biasanya kami diperbolehkan memainkan lagu bebas. Dalam satu tahun itu, lagu yang kami nyanyikan adalah lagu Januari. Bahkan disaat kegiatan lain pun, lagu yang kami dendangkan otomatis lagu Januari, saking trennya itu lagu. Kalau radio di sekolah menayangkan lagu Januari, kami pun auto bernyanyi bersama dibagian refrain-nya.

Kalau ditanya mengapa dulu kami bisa sesuka itu pada lagu Januari, saya pun tidak tahu kenapa. Tapi rasanya perasaan yang Almarhum nyanyikan begitu sampai ke hati kami, sampai-sampai kami yang galau merasa satu squad dengan Glenn Fredly.

Lagu Sekali Ini Saja dan Akhir Cerita Cinta pun menjadi kelanjutan dari kegalauan kami. Nada-nada lagu yang dilantunkan oleh Glenn Fredly rasanya ringan, hangat, menyentuh, namun tidak membuat duka yang terlalu panjang. Rasanya kami paham, walau kami galau, hidup kami masih terus berlanjut, jadi harus move-on, segera cari yang baru! Hehehe.

Masa-masa itu sebenarnya lagi zamannya lagu boyband dari Barat dan Timur, seperti Westlife, Boyzone, Backstreet Boys, N'Sync, dan F4. Kami tidak terlalu senang lagu Indonesia, karena sepertinya sedang tidak tren saja dikalangan remaja sekolah saya. Faktor yang membuat kami suka pada boyband tersebut, selain lagu mereka, ketampanan personelnya juga menjadi faktor membuat kami tergila-gila saat itu.

Nah, ketika Januari muncul, langsunglah lantunan lagu tersebut menancap dihati, tanpa melihat personalisasi Glenn Fredly itu ganteng atau tidak. Berkulit hitam atau putih, Bule atau Asia. Kami semua benar-benar dibuat terpukau atas karya Glenn Fredly. Hingga terdoktrin dalam pikiran kami saat itu, kalau Glenn Fredly yang ciptain atau nyanyiin satu lagu, pasti lagu tersebut enak didengar dan pesan dari lagu yang disampaikan akan sampai ke hati dan imajinasi kami.

Sejak kemunculan kompilasi lagu-lagu galaunya Glenn Fredly, kami seangkatan terinspirasi untuk mengekspresikan perasaan melalui karya, walau hasilnya yaa begitu, hehe, biasa saja, tapi itulah wujud karya dari perasaan kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun