Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Ketika Pemerintah Genjot Pariwisata, Masyarakat Setempat dan Wisatawan Domestik Genjot Olah Sampah

4 Maret 2020   23:29 Diperbarui: 5 Maret 2020   04:07 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersih-bersih sampah di obyek wisata harus dilakukan untuk menghadirkan kenyamanan wisatawan| Sumber: Kompas.com/Raja Umar

Baru saja saya menonton tayangan BBC Indonesia di Instagram, kontennya tentang sampah plastik yang semakin banyak jumlahnya di kampung Baduy akibat jumlah wisatawan yang terus meningkat setiap tahunnya. Anda bisa klik di sini untuk menontonnya.

Hal yang paling mengkhawatirkan dari sampah plastik ini adalah masyarakat Baduy belum terbiasa mengolah sampah plastiknya, sehingga sampah tersebut dibakar.

Nah, dampak dari pembakaran sampah plastik sendiri akan menimbulkan efek dioksin yang apabila dilakukan dalam jangka panjang, maka akan menyebabkan gangguan sistem kekebalan tubuh, gangguan perkembangan sistem saraf, dan gangguan sistem endokrin, serta fungsi reproduksi. Klik di sini untuk penjelasan lebih lengkapnya.

Tidak di Baduy saja sebenarnya, ada banyak tempat pariwisata di Indonesia yang sudah tercemar banyak sampah, seperti Ancol dan Pulau Tidung di Jakarta, Manta Point di Nusa Penida, Bali,  Pantai Kuta di Bali, Pulau Sempu di Malang, Ranu Kumbolo di Jawa Timur, Pantai Parangtritis di Yogyakarta, dan sebagainya.

Wets, tempat-tempat yang enak dikunjungi lagi untuk pariwisata!

Pariwisata sendiri sedang digenjot oleh pemerintah agar bisa menambah devisa negara, karena dianggap bidang tersebut adalah cara tercepat supaya bisa meningkatkan perekonomian negara. 

Fungsi dari devisa tidak hanya untuk pemerintah saja, akan tetapi sebagai penggerak roda ekonomi masyarakat Indonesia juga. Apalagi sekarang sudah banyak orang, termasuk saya, yang mengeluhkan perputaran ekonomi di Indonesia semakin ke sini sangat lesu sekali. 

Tapi apakah sebuah destinasi pariwisata akan menarik perhatian bagi para wisatawan domestik dan mancanegara kalau banyak sampahnya? Belum lagi, kalau ternyata sampah tersebut tidak diolah dengan baik, atau bisa juga dibuang sembarangan begitu saja?

Bukankah hal tersebut seperti mematikan roda perekonomian kita sendiri? Siapakah nantinya yang akan merasakan kesulitan? Tentu kita semua yang tinggal di negara ini. Kesulitan yang paling terasa adalah dari segi perekonomian, lingkungan hidup dan kesehatan kita.

Nah, melihat fenomena perekonomian kita yang lagi cukup macet dan pemerintah sangat berupaya untuk menggerakkan roda perekonomian kita, bagaimana kalau kita sama-sama bergerak ikut andil dalam memajukan pariwisata di Indonesia?

# Wisatawan Domestik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun