Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Berkunjung dan Menikmati Keindahan Gereja Ganjuran yang Memikat

7 Desember 2019   12:43 Diperbarui: 8 Desember 2019   17:07 1220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gereja Ganjuran di Yogyakarta | Dokumentasi pribadi

Air pada 8 keran tersebut tidak sembarang air, air tersebut diberi nama Air Perwitasari, dipercaya bisa memberikan mukzizat dan memberikan penyembuhan bagi yang sakit. 

Awal mula munculnya air ini setelah adanya penelitian air dibawah Candi Ganjuran di laboratorium. Hasil penelitiannya, ternyata air ini mengandung mineral yang tinggi yang tentu akan sangat bermanfaat bagi orang yang menggunakannya. Oleh karena itu air tersebut dialirkan melalui 8 keran, samping Candi. 

Orang yang pertama kali memakai air tersebut adalah Pak Perwita yang kebetulan sedang sakit. Karena imannya yang percaya pada rahmat Tuhan melalui air yang mengandung mineral yang tinggi, tidak lama Pak Perwita pun sembuh. Itu sebabnya air tersebut dinamakan Air Perwita.

Tapi air tersebut hanya media ya, semuanya kembali pada iman kita ke Tuhan dan Air Perwita ini sama sekali tidak digunakan untuk melakukan yang "aneh-aneh".    

Candi untuk berdoa, didalamnya ada Patung Yesus yang diukir seperti Raja Jawa | Dokumentasi pribadi
Candi untuk berdoa, didalamnya ada Patung Yesus yang diukir seperti Raja Jawa | Dokumentasi pribadi
Di serong depannya, ada Candi Tyas Dalem atau lebih dikenal dengan sebutan Candi Ganjuran. Nah, kalau sudah membasuh wajah, tangan dan kaki, Anda bisa ke Candi tersebut tanpa alas kaki. 

Kata ibu saya, didalamnya ada patung Yesus yang ukirannya pun tidak meninggalkan budaya Jawa sama sekali. Disini, para umat menyebutnya Gusti Yesus. 

Saat menaiki tangga, kita harus melepas alas kaki dan kalau mau turun tidak boleh membelakangi patung, tapi tetap menghadap ke arah Gusti Yesus, sambil pelan-pelan turun ke bawah, sebagai tanda menghormati Yesus.

Di sini saya mau menjelaskan sedikit, dalam agama Katolik, umat tidak ada yang menyembah patung, semuanya menyembah Yang Kuasa. Patung hanya lah sebagai media untuk berdoa. 

Bunda Maria juga tidak berkedudukan sebagai Tuhan, namun dipercaya sebagai pendamping atau pembimbing para umat agar hati dan pikiran, serta tingkah laku para umat manusia selalu menuju pada Yang Mahakuasa.

Kembali pada candi, Candi Ganjuran ini memiliki desain bangunan corak Hindu Buddha, yang mirip dengan Candi Prambanan. Candi ini diresmikan tahun 1930. 

Candi Ganjuran menghadap ke arah selatan dan lapangan luas yang fotonya ada diatas itu menghadap ke arah utara. Nah, maknanya hadap utara dan selatan adalah kepercayaan orang Jawa pada harmoni utara dan selatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun