Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Tidak Perlu Menunggu Sakit untuk Menjaga Kesehatan

19 November 2019   08:01 Diperbarui: 19 November 2019   23:37 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: hindustantimes.com

Kesehatan biasanya akan benar-benar kita jaga kalau sudah sakit. Benar tidak? Hehe. Tapi itu sih pengalaman saya dan orang-orang yang berada di sekitar saya.

Tulisan ini berdasarkan pengalaman kerabat saya yang tidak memiliki kemungkinan lagi untuk sembuh total.

Sebut nama kerabat saya, Kaila. Ia seorang yang lemah sejak lahir karena lahir secara prematur, dan ibunya sendiri tidak pernah meminum vitamin ataupun obat lainnya untuk kesehatan dirinya dan bayi dalam kandungannya. 

Akibatnya Kaila menjadi anak yang lemah dan mudah sakit, daya tangkap terhadap pelajaran pun begitu lambat, karena nutrisi pada tubuhnya kurang cukup. 

Setelah besar dan mengenal persaingan, ia baru memahami kalau ia kalah pintar dan gaul dibandingkan kedua saudarinya. Kaila menjadi anak yang tidak percaya diri dan sangat jarang mau keluar rumah untuk bergaul. 

Ia lebih senang dirumah, memperhatikan para saudarinya bermain, dan hanya diam ketika ada tetangga bertandang untuk mengobrol dengan ibunya, dan mulai membandingkan dirinya dengan saudarinya yang lain. 

Kata mereka kalah pintar, kalah lincah, kalah cantik. Padahal itu bisa saja kita tidak gubris, karena topik itu adalah topik orang yang tidak punya bahan obrolan, tapi maksa mau ngobrol. Maka omongan tersebut, Kaila semakin mengurung diri dalam rumah.

Kaila bisa dibilang tidak terbiasa aktif dan lincah ketika kecil. Padahal bisa dibilang bermain dengan teman-teman walau sekedar main masak-masakan, bisa dikategorikan sebagai olahraga yang bagus untuk tubuh. 

Ketika SMA, ia tidak mau dibandingkan lagi dengan saudarinya, maka ia mengambil jurusan yang berbeda dengan para saudarinya dan tidak mau satu sekolah dengan mereka. Jurusan IPA menjadi pilihannya untuk pengakuan diri. 

Ia benar-benar belajar dari pagi sampai malam, hingga terkadang lupa makan. Ia juga tidak pernah memperhatikan gizi yang seharusnya ia makan selama masa pertumbuhan. Dan Kaila sendiri juga sama sekali tidak beraktivitas untuk menggerakkan badannya semasa sekolah. 

Hal tersebut terus terjadi hingga lulus kuliah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun