Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Pentingnya Kolaborasi antara Work Hard dan Work Smart dalam Dunia Kerja

19 Juni 2019   13:30 Diperbarui: 26 Juni 2019   17:55 1364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi karyawan.(ist)

Menurut timnya, ia bekerja seperti besok akan kiamat, harus cepat dan tidak mengenal waktu istirahat. Ia ingin produknya itu benar-benar sempurna dalam tempo yang cepat. Tim produksinya sampai dibuat kewalahan dan kesal karena prinsip kerjanya itu.

Tapi hasilnya kita bisa lihat sendiri, dengan Steve Jobs menggabungkan work smart dan work hard, produk Apple sekarang di mata dunia dipandang seperti apa. Bahkan tidak segan, ada saja orang yang rela hutang sana sini, yang penting memiliki Iphone ataupun MacBook, atau produk Apple lainnya, karena gengsi, kualitas dan kegunaannya.

Itulah hasil kombinasi work smart dan work hard. Kerja keras tidak pernah mengkhianati hasil.

Apabila kita berpikir "Ah, percumalah kerja cape-cape, gajinya segitu-gitu aja". Maka coba praktekkan dulu kombinasi dari cara kerja work smart dan work hard, siapa tahu itu bisa mengesankan atasan kita, dan bisa meningkatkan omset perusahaan, sehingga hasil kerja kita benar dihargai dan ada peningkatan gaji ataupun jabatan.

Apabila tetap tidak dihargai, padahal hasilnya sudah bagus dan membuat omset perusahaan meningkat, jangan turunkan kualitas kita, lebih baik cari pekerjaan lain atau membangun usaha sendiri yang akan lebih menghargai kualitas kerja kita.

Perusahaan lain tentu akan berani membayar kita lebih baik dan sesuai kemampuan kita bila kita memang memiliki kualitas kinerja yang baik. Jadi kenaikan pendapatan kita tidak stuck ataupun hanya naik sekitar Rp 100.000,00 atau Rp 200.000,00 saja.

 Ada banyak cara untuk menjadi smart worker, beberapa diantaranya adalah mengatur waktu dalam mengerjakan pekerjaan kita. Buatlah list terlebih dahulu pekerjaan mana yang menjadi prioritas atau dibutuhkan segera dan pekerjaan mana yang bisa dikerjakan untuk waktu berikutnya

Tentukan tujuan tugas dan strategi pengerjannya terlebih dahulu, sebelum mengerjakannya, bisa itu berupa deadline, format hasil akhir pekerjaan seperti apa, berapa anggaran yang mau dikeluarkan ataupun sumber daya yang tersedia untuk membawa kita mencapai tujuan itu apa saja, bisa berupa orang ataupun informasi.

Jangka waktu ataupun durasi dalam mengerjakan tugas juga membantu kita untuk bekerja lebih efisien dan efektif, sehingga waktu kita tidak habis untuk bekerja saja, tetapi bisa dibagi untuk diri sendiri, keluarga, ataupun berlibur.

Semua pekerjaan kita, jangan lupa dicatat dengan rinci, agar menjadi reminder kita, agar tidak kebablasan ataupun menjadikan pekerjaan kita tidak efektif dan efisien yang mengakibatkan keluar jalur dari tujuan kita.

Walaupun sudah memiliki kualitas diri sebagai smart worker, tapi tetaplah juga menjadi hard worker, agar kita bisa terus mengasah dan melatih kemampuan dan ketrampilan, yang nantinya akan berguna bagi diri kita sendiri. Ketika kemampuan dan ketrampilan kita terus diasah, kita bisa saja menjadi seorang yang expert. Tentu anda sudah tahu banyak keuntungan ketika seseorang sudah mencapai tahap expert. Nantinya bukan lagi kita yang mencari pekerjaan ataupun pengakuan, tapi klien yang mencari diri kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun