Mohon tunggu...
Nana Cahana
Nana Cahana Mohon Tunggu... Dosen - Menekuni literasi, pendidikan dan sosial

Mengajar Rumpun Ilmu Pendidikan di Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon Jawa Barat Kunjungi saya di: https://www.facebook.com/nana.cahana https://twitter.com/nanacahana https://www.instagram.com/nana_cahana/ https://nanacahana.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Haruskah Curhat di Media Sosial?

12 Agustus 2021   15:05 Diperbarui: 12 Agustus 2021   18:05 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi media sosial (Sumber: diego_cervo via lifestyle.kompas.com)

Seringkali masalah hidup menjadi beban yang perlu ditanggalkan atau paling tidak dikurangi. Namun mengurangi beban hidup atas persoalan yang dihadapi tidak semudah membalikkan telapak tangan. 

Pepatah mengatakan, "buruk dibuang dengan rundingan, baik ditarik dengan mufakat." Artinya, ketika kita memiliki suatu masalah, maka janganlah terburu-buru untuk menyelesaikannya. 

Tenangkan diri kita terlebih dahulu, kemudian lakukanlah dengan cara berunding dan musyawarah. Karena ketika kita melakukan musyawarah, pikiran kita dapat lebih terbuka dibandingkan dengan menyelesaikan masalah dengan cara yang terburu-buru.

Pada kenyataannya, seseorang dalam masalah, baik sebagai orang bijak ataupun biasa, tentu akan menuangkan emosinya dalam berbagai cara. 

Kadang patokan hidup dan kearifan hidup yang dimiliki pun hilang sesaat dalam keadaan refleks. Memang ada yang bisa menyalurkan emosinya dengan cara yang santun. 

Namun dalam keadaan refleks, bisa jadi seseorang tidak memperhatikan kondisi diri dan lingkungannya, apalagi harus memikirkan pepatah di atas.

Seseorang bisa meluapkan rasa kesal, kecewa, rasa kurang beruntungannya melalui curhat kepada keluarga, teman, kerabat dan orang terdekat. Namun ini semua tidak selamanya menjadi solusi yang jitu. 

Tidak jarang, karena tidak menemukan jalan keluar, media sosial dijadikan alat meluapkan segala kekesalan dan emosi yang berkecamuk. Ya, curhat di media sosial mulai digandrungi netizen.

Tentu tanggapan terhadap curhat ini beragam. Ada yang acuh saja, ada yang senyum mengetahui curhat tersebut, dan ada jua yang empati. 

Bagi netizen yang curhat memberikan efek melegakan pikiran dan perasaan apalagi jika ada yang berempati. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun