Mohon tunggu...
Namira Calista
Namira Calista Mohon Tunggu... Freelancer - Student of State Islamic University of Maulana Malik Ibrahim Malang

Trying to be the best version of me! -It's Never Too Old to Learn-

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Begini Cara Menyikapi Anak dengan Pribadi yang Tertutup

13 Oktober 2019   07:07 Diperbarui: 16 April 2021   11:05 814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepribadian yang dimiliki manusia. | sumber: www.fourlook.com

Halo! Kita berjumpa lagi pada artikel selanjutnya. Kali ini, saya ingin membahas terkait kepribadian. Kepribadian secara umum dibagi tiga, ada introvert, ekstrovert, dan juga ambivert. Nah yang biasanya paling dikenal banyak orang adalah istilah introvert dan ekstrovert, yang masing-masing merupakan pribadi yang bertolak belakang.

Namun, lepas dari adanya 3 kepribadian itu, selama ini mayoritas masyarakat memandang bahwa orang yang memiliki masa depan cerah adalah orang --orang yang charming, aktif bersosialisasi, menonjolkan prestasi, memiliki dominasi peran dalam kehidupan masyarakat, memiliki banyak koneksi, dan ciri-ciri lainnya yang lebih condong ke arah kepribadian ekstrovert. 

Dengan adanya pandangan ini, maka orang tua maupun guru disekolah, cenderung mendidik dan mengharapkan agar anak anak mereka memiliki kepribadian demikian.

Apakah kamu pernah mendengar kata-kata "kamu harus aktif bersosialiasasi ya" "harus pinter bergaul" "harus pinter-pinter ngambil hati orang" "jangan diem aja, ngomong dong"

Mungkin kalimat-kalimat itu terdengar sangat wajar dan bagi sebagian orang akan berfikir "apanya yang salah?" mungkin tidak ada salahnya, tapi kamu harus tau bahwa kalimat-kalimat seperti itu dapat menjadi beban yang sangat berat bagi mereka yang memiliki kepribadian tertutup atau lebih dikenal dengan introvert.

Padahal, orang-orang terpandang yang memberikan kontirubusi dan pengaruh besar didunia ini tidak hanya orang-orang ekstrovert, justru banyak dari mereka yang sebenarnya adalah orang dengan pribadi introvert, seperti orang paling kaya didunia penemu microsoft, Bill Gates, penulis ternama; J.K Rowling, Pelopor dibidang animasi;Walt Disney, hingga ilmuwan ternama;Albert Einstein pun seseorang yang introvert.

Dari situ, dapat kita ambil kesimpulan bahwa orang introvert, bukan berarti mereka tidak bisa sukses, melainkan hanya membutuhkan tindakan penanganan yang lebih tepat. Anak dengan kepribadian tertutup tidak bisa diperlakukan sama dengan anak dengan kepribadian terbuka. 

Jika seorang introvert yang pada hakikatnya sudah tertutup dan lebih suka sendiri di hujamkan dengan kalimat-kalimat seperti diatas, hanya akan menyebabkan mereka merasa takut dan tidak percaya diri dengan potensi yang mereka miliki. 

Mereka akan cenderung berfikir "aku orang yang membosankan, aku bisa apa?" "aku tidak memiliki banyak teman seperti yang lain" "aku tidak secerdas dia" dan berbagai label negatif tentang dirinya sendiri, yang akan membuat anak menjadi rendah diri, menghambat kreatifitas dan potensi dirinya, dan akan membuatnya  tidak bisa mengenali diri dengan baik

Lantas harus bagaimana?

Dalam Bimbingan dan Konseling, dikenal 2 istilah, yaiitu asesmen dan diagnostik

Asesmen adalah salah satu bentuk dari kegiatan pengukuran atau penilaian. Dalam program Bimbingan dan Konseling, Asesmen memiliki definisi sebagai kegiatan mengukur suatu proses konseling yang harus dilakukan konselor sebelum, selama, atau setelah proses konseling dilakukan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun