Mohon tunggu...
Namira Calista
Namira Calista Mohon Tunggu... Freelancer - Student of State Islamic University of Maulana Malik Ibrahim Malang

Trying to be the best version of me! -It's Never Too Old to Learn-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bimbingan Konseling, Buat Apa Sih? Penting Enggak?

15 September 2019   12:45 Diperbarui: 15 September 2019   12:44 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: brainybetty.com

Pada artikel sebelumnya, sudah di bahas kalau bimbingan konseling itu bukan hanya berkaitan tentang razia maupun kedisiplinan. Namun, dalam jurnal penelitian bimbingan dan konseling tahun 2015, dikatakan bahwa dari 103 subjek dalam penelitian, terdapat 1 siswa memiliki minat konseling yang sangat tinggi, 23 siswa tinggi, 69 siswa rendah, dan 10 siswa sangat rendah. Dari penelitian tersebut, diketahui bahwa masih banyak siswa yang memiliki minat rendah terhadap konseling.

Melalui wawancara, diketahui bahwa salah satu penyebab rendahnya minat konseling siswa adalah tidak percayanya siswa dengan guru bimbingan dan konseling mereka. Rasa takut ceritanya akan dibicarakan kepada orang lain dan takut untuk datang ke ruang bimbingan konseling juga merupakan alasan lainnya. Selain itu, sifat dan sikap guru bimbingan dan konseling menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kedekatan siswa dan minat mereka untuk melakukan konseling. Diatas semuanya, persepsi yang sudah melekat dalam pikiran siswa menjadi faktor utama yang menghalangi minat siswa terhadap layanan bimbingan dan konseling.

Kurangnya minat untuk melakukan konseling itu bisa jadi masalah serius lho! Pernah ga sih, denger istilah, "duh, kayanya salah ambil jurusan" "udah mau lulus, nanti mau kuliah atau kerja ya, kuliahpun gatau harus ambil jurusan apa" "keahlian aku apa ya" "gaada keahlian khusus nih". Kalimat kalimat tersebut sangat sering didengar, bukan? Hal seperti itu bisa saja terjadi karena kurangnya pengarahan yang diterima siswa untuk mengenali bakat dan potensi dirinya. Terlebih lagi, contoh di atas itu hanya contoh kecil dari akibat rendahnya minat untuk melakukan konseling. Oleh karena itu, kali ini, akan dibahas lebih dalam mengenai prinsip, tujuan, dan fungsi bimbingan konseling yang seharusnya untuk lebih memahami apa dan untuk apa sebenarnya bimbingan konseling itu. Let's check it out!!

Tujuan Bimbingan dan Konseling itu sebenarnya apa??

Tujuan bimbingan dan koseling, menurut shertzer dan stone dalam buku landasan bimbingan dan konseling islam (Fuad Anwar:2019) adalah mengupayakan perubahan perilaku pada diri klien sehingga memungkinkan hidupnya menjadi lebih produktif dan memuaskan. Sedangkan menurut myer dalam buku dasar dasar konseling (Abu Bakar M.. Luddin:2010) tujuan bimbingan konseling adalah untuk pengembangan yang mengarah pada perubahan positif pada diri individu.

Terus Fungsinya untuk apa?

dalam buku dasar-dasar konseling (Abu Bakar M.. Luddin:2010), disebutkan ada 7 fungsi bimbingan dan konseling:

  • Fungsi pemahaman, membantu peserta didik memiliki pemahaman terhadap dirinya sendiri.
  • Fungsi pencegahan, upaya konselor untuk mengantisipasi berbagai masalah yang munngkin terjadi agar tidak dialami peserta didik
  • Fungsi Pengembangan, upaya konselor untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan peserta didik.
  • Fungsi pengentasan, berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada pelajar yang telah mengalami masalah baik dalam aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir.
  • Fungsi penyaluran, membantu individu memilih kegiatan ekstrakulikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat dan keahlian peserta didik.
  • Fungsi adaptasi, membantu para pelaksana pendidikan khususnya konselor untuk mengadaptasikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan dan keperluan individu.
  • Fungsi penyesuaian, membantu individu agar dapat menyesuaikan diri secara dinamis dan konstruktif terhadap program pendidikan, peraturan sekolah atau norma agama.

Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling:

Shetzer dan Stone dalam buku dasar dasar konseling(Abu Bakar M.. Luddin:2010) mengatakan bahwa prinsip merupakan cara bimbingan dan konseling bekerja, menerangkan bentuk kegiatannya yang utama dan menjelaskan tentang andaian falsafahnya, dan prinsip -- prinsip tersebut ialah:

  • bimbingan bertanggung jawab tentang sistem perkembangan pribadi seseorang, prinsip ini menekankan pada perkembangan pribadi, dimaksudkan agar individu dapat mengontrol kecerdasan pribadinya sendiri
  • cara utama bimbingan dan konseling dikendalikan dengan menggunakan proses tingkah laku individu. Bimbingan konseling membahas tentang perkembangan pribadi, dan bekerja dengan urutan kejadian yang terjadi dalam konteks hidup mereka.
  • Bimbingan diorientasikan ke arah tolong menolong dan bukan paksaan.Bimbingan konseling dilaksanakan dengan kesanggupan individu yang terlibat, tergantung pada motivasi internal atau persetujuan untuk berubah. Bukan berdasar pada paksaan atau ancaman.
  • Manusia mempunyai kemampuan untuk perkembangan dirinya.  Konselor percaya bahwa setiap individu punya kemampuan untuk mewujudkan sikap yang lebih baik.
  • Bimbingan dan konseling berdasar pada harga diri dan nilai individu yang sama dengan hak mereka untuk memilih.
  • Bimbingan dan konseling suatu proses pendidikan yang berkesinambungan. Bk dimulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi, seharusnya bersatu dibawah saty tema dan diintegrasikan kedalam seluruh program sekolah.

Nah, dari sini dapat diketahui kalau guru BK itu memiliki prinsip tersendiri dalam melakukan tugasnya, sesuai dengan prinsip bimbingan dan konseling. Selain itu, bimbingan konseling penting lho, untuk membantu mengenali diri dan potensimu. Juga untuk menyelesaikan masalahmu, dan bahkan mencegah masalah tersebut terjadi. Dan jangan khawatir, karena kerahasiaan masalah dari masing- masing siswa yang melakukan konseling akan terjamin. Jadi jangan ragu untuk berkonsultasi dengan konselormu di sekolah ya! Kalau sudah disediakan, tentu harus dimanfaatkan bukan? Dengan demikian, salam sukses!

Referensi:

Anwar, Fuad.2019. Landasan Bimbingan dan Konseling Islam.Yogyakarta:Deepublish.

Luddis, Abu Bakar M..2010.Dasar-Dasar Konseling Tinjauan Teori dan Praktik.Bandung: Citapustaka Media Perintis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun