Mohon tunggu...
Namira Aminatuzahra
Namira Aminatuzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (20107030040)

Beginner

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jalan-Jalan sambil Belajar di Museum Batik Pekalongan

16 April 2021   21:15 Diperbarui: 17 April 2021   10:06 768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pekalongan dengan julukan sebagai “kota batik” memiliki potensi pariwisata yang cukup beranekaragam, mulai dari wisata seni budaya, wisata belanja, wisata religi, wisata kuliner, dan masih banyak lagi. 

Salah satu destinasi wisata favorit di kota ini adalah Museum Batik. Pada Jumat lalu, saya berkesempatan berkunjung ke museum Batik Pekalongan, Museum Batik ini berlokasi di Jl. Jetayu No.3, Panjang Wetan, Pekalongan Utara, Kota Pekalongan. 

Untuk harga tiket masuknya hanya sebesar Rp 5000 bagi orang dewasa, sangat terjangkau bukan.

Tentang Museum Batik Pekalongan

Awal mula didirikannya Museum Batik Pekalongan berasal dari gagasan yang terdapat pada seminar batik internasional pada festival batik kedua di Pekalongan yang bertema “Batik dan Museum” yang diselenggarakan pada tanggal 15 sampai 18 September 2005. 

Ide gagasan yang dipelopori oleh Iman Sucipto Umar, salah satu anggota Paguyuban Berkah, di mana ia berinisiatif membangun museum batik berskala nasional. 

Selanjutnya, ide gagasan tersebut banjir dukungan dari berbagai kalangan tokoh pencinta batik, bahkan juga diapresiasi oleh Pemerintah Kota Pekalongan.

“Berangkat dari keresahan masyarakat bahwa Kota Pekalongan yang memang dikenal sebagai kota batik, belum lengkap sebetulnya kalau belum memiliki sebuah museum sebagai tempat untuk edukasi sekaligus tempat wisata dan pameran. Di mana sesuai dengan namanya, museum ini berfokus pada batik. Apa pun mengenai batik semuanya ada di sini, harapannya seperti itu. Ya, untuk menambah ataupun melengkapi julukan Pekalongan yang sudah kita kenal sebagai kota batik.” Ujar Pak Deni, salah satu staf yang menemani saya berkeliling di museum ini.

Dengan berdirinya Museum Batik Pekalongan, diharapkan mampu mewujudkan fungsi museum sebagai jendela kebudayaan sekaligus jendela ekonomi. 

Museum Batik Pekalongan diresmikan pada tanggal 12 Juli 2006 oleh Bapak Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono. Di mana ini merupakan kali pertamanya Bapak Presiden Republik Indonesia berkunjung ke Kota Pekalongan.

Meskipun baru diresmikan pada tahun 2006, gedung museum ini sudah ada sejak tahun 1920-an yang merupakan gedung peninggalan zaman kolonial. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun