Mohon tunggu...
Nayla I. Hisbiyah
Nayla I. Hisbiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - 🎓 2021. Dalam pengabdian.

🍁 Worship | Work | Word | Worth | World 🦩 Menulis yang terbaik dari apa yang pernah dibaca, didengar, dilihat, dan dirasa || Freelancer || Tentang Pesantren.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hantu Bungkus, Hantu Zaman Modern?

31 Oktober 2021   16:25 Diperbarui: 31 Oktober 2021   16:30 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mirip hantu bungkus. bakwangorengenak.web.app

Biasanya, menonton sinema atau film yang bergenre horor memang dapat memacu hormon adrenaline, namun tidak dengan beberapa tahun yang lalu ada sketsa komedi yang mengambil lakon keluarga hantu. Bukan hormon adrenaline yang terpacu, rupanya dophamine lah  yang berhura-hura.

Seremnya 10 %, lucu nya 70 %, menghiburnya, 20 %. Menurut penulis sih... jadi masih banyak ketawanya.

Bagaimana nggak, satu keluarga hantu, semua anggotanya nggak ada damage buat nakutin.

Mulai Bapaknya yang seorang hantu bungkus, tapi bungkusnya suka aneh2. Kadang berwarna-warni, pernah malah waktu mau kondangan pakenya batik. 

Ibunya kunti, dengan kadang pake aksesoris ala emak-emak rempong. Kalung emas dan tas ala ibu2 arisan.

Anak perempuannya suster ngesot, yang ngesotnya kebangetan sampe gak bisa injak pedal rem. Jalan teruus...

Dan satunya, adik nya seorang tuyul gundul yang kadang usil.

Seingat penulis begitu sih si keluarga hantu. Tapi ancen penulis lupa sama judulnya dan di channel apa. Soalnya udah lama banget serialnya.

Tapi, yang sering sukses bikin ngakak penulis waktu itu adalah si bapak hantu bungkus. Nyentrik banget pakaiannya, maksudnya bungkusnya. Masa pake bungkus warna warni atau batik. Bayangin aja... 😄

Dalam kehidupan nyata, hantu bungkus adalah salah satu anggota dunia mistis yang seremnya minta ampun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun