Mohon tunggu...
Nayla I. Hisbiyah
Nayla I. Hisbiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - 🎓 2021. Dalam pengabdian.

🍁 Worship | Work | Word | Worth | World 🦩 Menulis yang terbaik dari apa yang pernah dibaca, didengar, dilihat, dan dirasa || Freelancer || Tentang Pesantren.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Moment, Event, dan Pertemuan

8 September 2021   23:59 Diperbarui: 9 September 2021   00:30 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oke. Hari ini ada teman yang posting di salah satu media sosial membahas tentang persahabatan. Saya baca perlahan, ternyata memberi inspirasi.

Hari ini pula, salah satu teman sedang merayakan ulang tahun. Banyak sekali teman-teman yang mengucapkan selamat sekaligus terhatur doa, termasuk saya. Semua ucapan dia beri apresiasi dengan me-repost di story media sosialnya.  Sebagian besar ucapan selamat yang datang, mestinya tak luput dari sentuhan kenangan. Baik berupa foto, video, atau sekedar tulisan.

Ternyata, itulah arti teman. Pertemanan dan persahabatan, banyak sekali menciptakan kenangan.

Dulu, sebuah pertemuan merupakan moment yang  terjadi melalui sebuah event. Entah awal masuk sekolah baru, tempat kerja baru, lingkungan tempat tinggal baru, keluarga baru, atau tidak disangka-sangka terjadi suatu pertemuan. Bisa di bus, di kereta, bandara, jalan, toko, saat sama-sama menunggu sesuatu, dan sebagainya. Perpisahan pun begitu. Bahkan, bagi sebagian orang, perpisahan menjadi suatu hal yang dikhawatirkan dan disayangkan kehadirannya.

Tapi sekarang,

Perkembangan teknologi menyebabkan perubahan. Kapan pun, tanpa melangkahkan kaki sedikitpun, dan tanpa berpindah tempat, kita bisa mengalami sebuah pertemuan. 

Iya nggak sih? Bahkan tanpa adanya perpisahan. Semua diganti hanya dengan kata "online" atau "offline". Saat kata "online" muncul, berarti seseorang ada disitu dan terjadilah pertemuan. Ibaratnya, online adalah pertemuan, dan saat kita memulai chat disitulah kita bertegur sapa, lalu berkenalan atau menanyakan kabar. 

Begitupula sebaliknya dengan kata "offline". Berarti seseorang sedang tidak berada disitu dan kita harus menunggu jika akan berinteraksi saat iya datang. Yang menggelitik, jika dulu ada kata "kiss bye" untuk bercium jauh, ternyata sekarang ada yang lebih jauh lagi, yaitu peluk virtual semisal, atau apalah-apalah.

Intinya, menurut hemat pemikiran, pertemuan dan perpisahan tidak sesakral dulu. Memang media sosial serba canggih dan itu patut disyukuri. Namun, kadang-kadang sisi dramatis dari sebuah pertemuan dan perpisahan memang menempati ruang tersendiri dalam hati. Moment mahal.

Satu hal yang bikin berbeda dalam hati. Apa ya? Seolah begitu mudahnya berteman hingga akhirnya membuat perpisahan bukan lagi sesuatu yang menyedihkan, dramatis, dan "sudahlah tidak apa - apa berpisah, nantikan mudah saja kalau ingin bertemu". Nah, begitu menurut awam pemikiran penulis, sih. Andalkan mesin pencarian, klik and say hello.

Jika ada manisnya petemuan, akan merasakan hambarnya perpisahan. Yups, itu zaman dulu. Pertemuan berikutnya terjadi dengan terjadinya moment berikutnya. Lalu berpisah lagi. Benar-benar ditunggu kapan bertemu lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun