Mohon tunggu...
Namira Adena
Namira Adena Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mahasiswa Undip Beri Warga Puspowarno "Jimat" Aksara Jawa untuk Hidup di Masa Pandemi

12 Agustus 2021   22:03 Diperbarui: 12 Agustus 2021   22:09 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salamanmloyo (9/8) -- Wabah COVID-19 masih terus berlanjut hingga kini, warga Puspowarno RW 005 Kelurahan Salamanmloyo, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, dibekali 'jimat' untuk menjalani hari-hari pandemi.

Satu tahun berlalu, kasus konfirmasi positif virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit COVID-19 di Indonesia kian hari kian bertambah. Berbagai protokol kesehatan dan gerakan masyarakat telah digencarkan untuk mencegah penularan COVID-19. Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegaitan Masyarakat (PPKM) juga terus dilakukan berkala, namun masih terdapat masyarakat yang nampaknya belum juga mengerti dan peduli untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan orang disekitarnya. Hal yang memprihatinkan tersebut sempat tampak pada warga sekitar Puspowarno RW 005 ini.

Melalui video singkat bertajuk 'AKSARA JAWA untuk Hidup di Masa Wabah Mendunia' yang di unggah di YouTube (AKSARA JAWA untuk Hidup di Masa Wabah Mendunia) dan dibagikan melalui obrolan grup WhatsApp warga, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata TIM II 2021 Universitas Diponegoro, Namira Adena, mengajak warga  sekitar untuk senantiasa menjalani hari-hari pandemi sebaik mungkin dengan tips-tips yang disampaikan melalui budaya Jawa, aksara jawa; hal ini tentu juga menjadi sarana untuk melestarikan budaya tanah kelahirannya.

Berikut tips-tips yang disampaikan melalui AKSARA JAWA:

Video Program Kegiatan Mahawiswa Edukasi 'AKSARA JAWA untuk Hidup di Masa Wabah Mendunia' (Dokpri)
Video Program Kegiatan Mahawiswa Edukasi 'AKSARA JAWA untuk Hidup di Masa Wabah Mendunia' (Dokpri)
HANACARAKA, adalah 'Harus Menerima' dan 'Mencanangkan Peraturan Kesehatan'. Pandemi COVID-19 ini berdampak pada semua orang di seluruh dunia, kita harus menerima keadaan dan berjuang sebaik mungkin untuk menjalaninya. Caranya adalah dengan terus mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.

DATASAWALA, adalah 'Di Rumah Saja Tak Masalah' dan 'Wawasan untuk Dilaksanakan'. Banyak orang yang merasa sedih dan bosan ketika harus di rumah saja, padahal banyak aktivitas bermanfaat yang bisa dilakukan di rumah. Walaupun begitu, ada beberapa wawasan yang perlu dilaksanakan selama di rumah saja, seperti gejala-gejala COVID-19 yang perlu di waspadai, kapan harus melakukan pemeriksaan COVID-19 dan apa saja pemeriksaannya, dan juga bagaimana tatacara isolasi mandiri yang tepat.

PADHAJAYANYA, adalah 'Pertahanan Tubuh Ditingkatkan' dan 'Jangan Percaya KATANYA'. Banyak cara untuk meningkatkan sistem imun tubuh, beberapa tips nya menggunakan tanaman obat keluarga (TOGA) dan juga teknik akupresur. Selain itu, waspada dan tidak memercayai hoaks isu COVID-19 dan Vaksinasi COVID-19, juga membantu mempertahankan sistem imun. Ayo, cerdas dalam menerima informasi dengan memvalidasi kebenarannya sebelum membagikan informasi tersebut.

MAGABATHANGA, adalah 'Manfaatkan Gadget' dan 'Batasi dan Jangan Lengah'. Di era modern, terlebih saat pandemi, kita harus bisa memanfaatkan gadget dengan baik untuk melakukan segala aktivitas mulai dari dunia pekerjaan, belanja kebutuhan sehari-hari, serta hiburan dan hobi, walaupun jangan lupa untuk beristirahat dari dunia online. Kita juga perlu membatasi bertemu dengan orang dari luar rumah, jangan malu untuk menolak ajakan menongkrong, silaturahmi, pertemuan tatap muka, demi keselamatan bersama. Jangan lengah dengan orang yang dekat dengan kita, sumber penularan bisa dari siapapun, dimanapun, dan kapanpun.

Salah satu program kegiatan KKN mahasiswa ini, memperoleh tanggapan yang positif dari warga sekitar.

"Bisa digunakan sebagai panduan untuk hidup menuju sehat di masa pandemi," tutur Budi Utomo, warga RT 003/RW 005.

Pantja Juniatun, warga RT 001/RW 005, berkesan, "Saya salut di era modern ini masih ada yang mau melestarikan aksara jawa dan dikolaborasikan dengan kondisi pandemi, ini bentuk kreatifitas dan inisiatif yang bagus dan positif."(na)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun