Mohon tunggu...
Namira Rabbani Kertapati
Namira Rabbani Kertapati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Mahasiswi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Generasi Sandwich yang Dikenal sebagai Penopang Beban Keluarga, Anda Salah Satunya?

30 Mei 2023   11:15 Diperbarui: 30 Mei 2023   11:26 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://elsamara.id/wp-content/uploads/2020/05/2b8c1500-35d7-4868-8174-0ffa0e2bfb17.jpg

Generasi sandwich berperan untuk menanggung biaya hidup dari generasi keluarga yang sebelumnya atau biasanya generasi dari orang tua, dan juga generasi sesudahnya atau generasi si anak. Generasi sandwich sering kali berasal dari golongan usia yang masih produktif. Layaknya roti lapis, generasi sandwich memiliki kedudukan  di antara dua generasi, hal itulah yang menjadikan seseorang disebut sebagai generasi sandwich. Generasi sandwich mengalami beberapa dampak yang berasal dari berbagai efek yang dialami, contohnya seperti Burnout yaitu berupa adanya tanggungan dari orang tua sekaligus anak mereka yang menyebabkan kelelahan pada fisik serta mental. 

Dengan bertambahnya kebutuhan menjadi dua kali lipat yaitu untuk diri sendiri dan juga generasi lain yang berada di atas maupun dibawahnya, generasi sandwich jadi harus bekerja dengan ekstra. Jam tidur yang mungkin menjadi berkurang dikarenakan mengambil pekerjaan tambahan untuk menambah penghasilan agar dapat memenuhi kebutuhan keluarga, mengambil lembur yang akhirnya mengakibatkan pulang larut, atau mungkin bangun lebih awal untuk mendapatkan pekerjaan tambahan. Lalu juga munculnya rasa bersalah dan selalu mengalami rasa cemas. 

Terjadinya hal tersebut disebabkan oleh rasa bertanggung jawab yang diakibatkan oleh stress dan juga banyaknya permintaan untuk melakukan satu peran dalam satu waktu oleh banyak pihak. 

Kaum milenial yang saat ini sering disebut-sebut sebagai generasi yang terlalu bergantung kepada orang tua, cenderung malas dan tidak mau untuk bergerak sendiri. Tapi hal itu tidaklah sepenuhnya benar, sekarang ini kaum milenial sering berada  pada posisi terhimpit atau yang sekarang biasa disebut sebagai generasi sandwich. Generasi sandwich dituntut dapat hidup mandiri, terutama untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Namun, selain untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri, mereka juga turut untuk menopang serta bertanggung jawab atas kebutuhan hidup yang ada dalam anggota keluarganya. 

Dikala situasi sosial dan ekonomi yang sangat berat sekarang ini terdapatnya perbedaaan dengan generasi yang sebelumnya, naiknya angka biaya hidup, biaya rumah yang sangat mahal serta tingginya standar sosial. Bahkan setelah menikah pun mereka masih melakukan tanggung jawab mereka untuk generasi di atasnya sebagai anak ataupun sebagai menantu, dan bertanggung jawab pula bagi generasi dibawahnya yaitu sebagai orang tua, hal itu lah yang membuat mereka dilihat sebagai generasi sandwich, generasi yang terhimpit generasi di atas dan juga di bawahnya. 

Hal yang semestinya bukan menjadi tanggung jawab generasi sandwich namun justru menjadi hal utama yang harus mereka penuhi dikarenakan kehidupan generasi sebelumnya yang tidak mampu menghidupi dirinya sendiri sehingga dibutuhkannya peran generasi sandwich untuk membantu kelangsungan hidup mereka, contohnya seperti ketidakstabilan finansial ditambah lagi mereka tidak hanya harus memenuhi kebutuhan hidup generasi di atasnya namun juga berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan hidup generasi yang ada di bawah mereka yaitu anak mereka. 

Berbagai macam tuntutan kewajiban yang datang tentunya memberi dampak buruk bagi diri individu generasi sandwich, yang paling utama yaitu dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental. Banyaknya peran yang dijalankan oleh generasi sandwich dalam pekerjaan maupun keluarga membuat hal tersebut akhirnya menjadi tantangan berat yang harus dilalui oleh generasi sandwich. 

Memang tidak ada salahnya dari membantu generasi diatas kita dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka, namun menjadikan nya sebagai tanggung jawab yang harus dipikul generasi dibawahnya bukanlah sesuatu yang bisa dinormalisasikan dan dibudayakan di setiap keluarga, bukankah sebagai generasi yang lebih tua dan mempunyai pengalaman hidup yang jauh lebih banyak dari pada generasi dibawahnya? 

Seharusnya hal itu menjadikan generasi tersebut sebagai generasi yang mandiri dan tidak memberatkan generasi dibawahnya, jika perlu justru seharusnya rantai dari generasi sandwich ini harusnya diputuskan agar tidak terus berlanjut ke generasi yang selanjutnya. Generasi sandwich tidak hanya bertanggung jawab atas kelangsungan hidup generasi di atasnya namun mereka juga bertanggung jawab untuk generasi yang ada di bawah mereka. 

Generasi ini merupakan generasi yang seharusnya yang menjadi kewajiban utama generasi sandwich sebagai orang tua. Generasi sandwich berkewajiban juga untuk mendidik generasi di bawahnya agar menjadi generasi yang berkualitas atau bahkan untuk bisa memutus tali rantai dari generasi orang tuanya yaitu generasi sandwich. Sebagai orang tua, sangatlah penting untuk memahami berbagai aspek dasar pengetahuan yang berkaitan pada tumbuh kembang dari anak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun