Mohon tunggu...
Na lina
Na lina Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Media Sosial Sebabkan Stres di Era Pandemi?

29 Juni 2022   13:46 Diperbarui: 1 Juli 2022   12:02 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kesehatan mental merupakan topik yang cukup sering digaungkan akhir-akhir ini. Pandemi covid-19 merupakan salah satu dari beberapa penyebab gangguan kesehatan mental di kalangan remaja. 

Menurut laporan yang ditulis Unicef dengan judul " The State of the World’s Children 2021; On My Mind: promoting, protecting and caring for children’s mental health" anak-anak dan remaja berpotensi mengalami dampak jangka panjang dari COVID-19 terhadap kesehatan mental mereka. 

Remaja akan mengalami gangguan terhadap rutinitas, pendidikan, dan hobi mereka. Tidak hanya itu, kekhawatiran tentang keuangan serta kesehatan keluarga membuat banyak mereka takut, marah, juga khawatir akan masa depan.Tekanan-tekanan tersebut dapat menimbulkan salah satu bentuk stress pada remaja, yang kemudian dapat menjerumus pada masalah kejiwaan yang disebut dengan depresi. 

Depresi merupakan gangguan emosi pada alam perasaan yang disertai dengan komponen psikologik seperti murung, sedih, putus asa, rasa susah dan tidak bahagia. Seseorang yang mengalami depresi berat akan memiliki kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri (self harm) hingga bunuh diri. 

Penggunaan smartphone yang berlebihan dapat mengakibatkan remaja kecanduan dan merasa kesepian. Akibat dari pandemi covid-19, hampir seluruh kegiatan masyarakat beralih secara daring. Kegiatan sekolah, organisasi, bahkan pekerjaan pun turut memanfaatkan digitalisasi disaat pandemi tengah berlangsung. 

Hal tersebut menyebabkan masyarakat lebih sering menggunakan smartphone daripada mengobrol secara langsung dengan orang terdekat. Akibatnya remaja khususnya lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain smartphone dan menyebabkan ketergantungan. 

Di masa pandemi ini, penggunaan smartphone untuk menjelajah media sosial pun samakin meningkat. Perusahaan platform media sosial dari Kanada, Hootsuite, yang bekerjasama dengan We are Social dari Inggris mengemukakan bahwa, 345,3 juta smartphone telah terkoneksi internet dari seluruh total populasi Indonesia yakni 274,9 juta jiwa. Hal tersebut membuktikan bahwa kini masyarakat tidak dapat lepas dari smartphone. 

Bagi remaja, media sosial adalah tempat untuk menunjukan eksistensinya. Mereka berusaha mengunggah hal-hal baik tentang dirinya untuk mendapatkan perhatian juga pujian dari orang lain. 

Hal tersebut mungkin berdampak baik untuk meningkatkan kepercayaan diri para remaja, namun apakah yang akan terjadi jika remaja tidak mendapatkan respon sesuai dengan harapannya? Maka mereka akan mulai merasa cemas dan khawatir akan pandangan orang lain kepada dirinya. Akibatnya remaja akan kesepian karena merasa tidak ada lagi yang memperhatikan mereka. Tidak hanya itu, remaja akan merasa takut atas setiap respon yang akan mereka terima dari orang lain. 

Di fase ini remaja akan semakin banyak menghabiskan waktu untuk mengoprasikan media sosial guna menarik perhatian sesuai yang diharapkan. Mereka akan berusaha untuk menampilkan dirinya sesuai dengan standar yang ada di masyarakat. Jika terus di biarkan remaja akan semakin terobsesi untuk menjadikan dirinya pusat perhatian. 

Remaja juga akan mulai membandingkan dirinya dengan orang lain yang mereka temui di media sosial. Remaja akan memperhatikan perbedaan yang dimilikinya, mulai dari fashion, pendidikan, serta standar kecantikan dan tampan yang ada di masyarakat. Mereka akan merasa frustasi jika menemukan diri mereka tidak sesuai dengan standar yang ada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun